Persibo Bojonegoro Masih Bisa Tampil di Babak Penyisihan
Farid Rahman dan 5 anggota Exco yang diskorsing Kongres Borobudur tidak bisa membantu kesulitan Persibo Bojonegoro
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat sepakbola nasional Tubagus Adhi mengakui bahwa Farid Rahman dan 5 anggota Exco yang diskorsing Kongres Borobudur tidak bisa membantu kesulitan finansial yang dihadapi tim Persibo Bojonegoro dalam upaya melanjutkan kiprahnya di babak penyisihan Piala AFC 2013.
Didera kesulitan keuangan sangat serius, Persibo Bojonegoro nyaris saja tak dapat melanjutkan penampilannya di Piala AFC. Setelah menyerah 0-3 saat 'away' ke kandang Yangon United, dan dipermalukan 0-7 pada 'home' di Stadion Manahan, Solo 12 Maret 2013 lalu, Persibo wajib melakoni laga 'home' lagi dengan menjamu Sun Ray (Hongkong) pada Rabu (3/4/2013) mendatang, juga di Manahan, Solo.
Akan tetapi, untuk laga ketiganya ini manajemen Persibo sudah merasa tak sanggup. Karena itu, manajemen Persibo menyerahkannya ke PSSI. Dari korespondensi melalui surat elektronik antara manajemen Persibo dengan Djohar Arifin Husin, Farid Rahman dan 5 Exco lainnya, serta CEO PT LPIS, hanya Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin yang memberikan respon.
Djohar kemudian 'melanjutkan' korespondensi itu dengan CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono. Setelah melakukan koordinasi dengan Waketum PSSI La Nyalla Mattalitti, laga Persibo dengan Sun Ray diputuskan tetap berlangsung.
"Apakah Farid Rahman serta kelima Exco lainnya memikirkan nasib Persibo itu?" Adhi mempertanyakan.
Menurut keterangan, Indonesia akan dikenai sanksi oleh AFC jika Persibo tidak bisa melanjutkan partisipasinya di Piala AFC. Besaran sanksi itu disebutkan berkisar 100.000 dolar AS per pertandingan.
Ada wakil IPL lainnya di Piala AFC, yakni Semen Padang. Namun, kondisi keuangan tim ini jauh lebih baik dibanding Persibo sehingga tak mengalami masalah untuk menjalani pertandingan babak penyisihan.