Di Canio Gelari Dirinya "The Unique One"
Paolo Di Canio lebih dikenal sebagai pesepakbola kontroversial ketimbang aksi-aksinya di atas lapangan.
Penulis: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Paolo Di Canio lebih dikenal sebagai pesepakbola kontroversial ketimbang aksi-aksinya di atas lapangan. Pria asal Italia itupun kini kembali mendapatkan panggung setelah Sunderland mengangkatnya sebagai manajer baru menggantikan Martin O'Neill.
Saat sesi pengenalan ke publik, Rabu (3/4/2013), Di Canio pun mengeluarkan statemen unik. Dia menggelari dirinya "The Unique One" untuk bersaing dengan Jose Mourinho yang menggelari dirinya "The Special One".
"Kita semua berbeda tapi jelas bahwa beberapa sifat dan karakter kita sama. Saya selalu berbicara apa yang saya pikir. Kadang-kadang saya memiliki strategi," kata Di Canio dikutip Tribunnews.com dari Daily Mail.
"Banyak orang mengatakan Jose Mourinho sombong, dia memiliki keyakinan yang sangat tinggi dalam dirinya sendiri dan mungkin aku mirip. Saya percaya dengan pengetahuan saya. Saya yakin saya dapat memberikan yang terbaik bagi klub ini," ungkapnya soal pekerjaan barunya bersama The Black Cats.
Meski demikian, Di Canio mengaku tidak sedang mencoba untuk meniru Mourinho. "Saya baru berada di awal karier dan saya akan melakukan hal-hal dengan cara saya sendiri. Kita bisa bercanda tentang hal yang spesial, atau yang unik, tapi suatu hari kita akan menemukan bahwa saya seorang manajer yang fantastis, baik atau normal," terangnya.
Kehadiran pria asal Italia itu menukangi Sunderland cukup menggemparkan sepakbola Inggris. Pasalnya Di Canio selama ini dikenal sangat kontroversial. Dia dituding orang yang rasis dan pengikut fasis. Dia pernah melakukan salam angkat tangan khas tentara Nazi saat di Lazio.
Di Canio juga sering mengungkapkan pandangan-pandangan politiknya. Dia diyakini sebagai pengikut Musollini. Saat konferensi pertama, sejumlah wartawan lebih banyak bertanya tentang pandangan-pandangan politiknya tapi dia menolak menjawab.
Penunjukan Di Canio sebagai pelatih langsung berdampak pada pengunduran diri seorang eksekutif klub. Mantan Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Sunderland tidak lama setelah Di Canio dikontrak dengan menyebut dirinya tidak sepaham dengan pernyataan politik Di Canio di masa lalu.
Tapi Di Canio segera membantahnya. Sunderland kini juga menuding Miliband menciptakan sirkus politik sejak mereka menunjuk Di Canio untuk menggantikan Martin O'Neil yang dipecat.
"Saya rasis? Itu adalah hal yang sangat bodoh dan keterlaluan. Mereka yang mengenal saya bisa mengubah pandangan itu. Saya sangat terpukul karena ada orang yang ingin mencoreng wibaya saya," ujar Di Canio.
Di Canio sempat didenda oleh FIFA pada 2005 karena menampilkan salut satu tangan yang biasa digunakan rezim fasis Italia di awal abad 20. Kala itu Di Canio menegaskan, "Saya seorang fasis, bukan rasis." (Tribunnews.com/cen)