Selebrasi ala Salam Nazi, Katidis Dihukum Lima Pertandingan
Masih ingat selebrasi ala salam Nazi milik gelandang AEK Athens Giorgos Katidis bulan kemarin?
Penulis: Deny Budiman
TRIBUNNEWS.COM – Masih ingat selebrasi ala salam Nazi milik gelandang AEK Athens Giorgos Katidis bulan kemarin? Hukuman akan aksi itu akhirnya telah ditetapkan.
Tadinya, Federasi Sepakbola Yunani (EPO) menuntut Katidis dengan larangan bertanding internasional seumur hidup atas aksinya membuat gerakan fasis setelah mencetak gol kemenangan 2-1 di pertandingan Liga Super atas Veria Maret lalu.
Celakanya lagi, salam ala Nazi itu dilakukan pada hari yang kebetulan bertepatan dengan peringatan 70 tahun deportasi Yahudi Yunani di kamp-kamp konsentrasi Nazi dalam Perang Dunia II.
Namun setelah sang gelandang berkali-kali menyatakan permintaan maaf, pihak EPO pun akhirnya melunak. Vonis yang keluar pun jadinya terbilang ringan: Katidis diputuskan dilarang mengikuti lima pertandingan, membayar denda 1000 euro (1300 dolar AS) serta dilarang masuk semua stadion olahraga dalam tiga bulan ke depan.
"Pesepakbola AEK Athens Giorgos Katidis didiskualifikasi untuk lima pertandingan, dilarang memasuki gedung olahraga selama tiga bulan dan diperintahkan membayar denda sebesar 1000 euro karena insiden pada pertandingan Super Liga AEK-Veria," kata EPO dalam sebuah pernyataan.
"Saya ingin mengakui bahwa tindakan saya benar-benar tidak dapat diterima dan saya bisa mengerti mereka marah dengan kebodohan tindakan saya," kata Katidis dalam sebuah pernyataan.
"Saya membuat kesalahan sehingga saya akan menjadi orang yang akan membayar untuk itu. AEK tidak bertanggung jawab. Jadi itulah mengapa saya telah memutuskan untuk keluar dari tim karena saya sekarang menyadari betapa saya telah menyinggung sejarah klub," katanya.
Mantan kapten timnas Yunani U-19 ini juga menyatakan mengerti sepenuhnya atas keputusan yang dibuat oleh Federasi Sepak Bola Yunani. Katidis dalam pernyataan itu kembali menegaskan dirinya bukan seorang fasis atau rasisme.
"Sayangnya, saya tidak bisa memutar waktu kembali. Tapi saya ingin menjelaskan bahwa saya bukan fasis atau neo-Nazi atau rasisme. Saya memiliki saudara tiri dari Puerto Rico, dan semua keluarga saya berasal dari Laut Hitam dan memiliki pengalaman terburuk terkait rasisme," katanya. (Tribunnews.com/den)