PSMS Batal Jamu PSP Padang Pelatih Rombak Program Latihan
asalah belum juga mau pergi dari PSMS Medan versi PT LPIS
Editor: Toni Bramantoro
Tribun Medan/cr5
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Masalah belum juga mau pergi dari PSMS Medan versi PT LPIS. Belum lagi usai urusan menyangkut kontrak pemain, "kubu" ini kembali dibebat persoalan.
Di tengah kondisi finansial yang tidak melegakan, mereka harus menanggung kerugian yang tidak sedikit.
Dana yang sudah dipersiapkan untuk menghelat laga perdana Kompetisi Divisi Utama LPIS kontra PSP Padang di Stadion Teladan, Selasa (16/4/2013) mendatang, terbuang percuma. Pasalnya, PSP mengundurkan diri dari kompetisi. Hal ini dikemukakan CEO PSMS PT LPIS, Wimvi Tri Hadi.
"PSP Padang posisinya menggantikan PS Siak yang sebelumnya mengundurkan diri. Nah, permasalahan muncul karena sampai hari ini, ternyata PSP juga belum menerima surat keputusan yang resmi dari PSSI perihal keikutsertaan di Divisi Utama. Mereka sudah menyampaikan pada PSSI, jika sampai hari ini tidak ada keputusan, mereka akan kembali berkompetisi di Divisi I," kata Wimvi saat dihubungi Tribun melalui sambungan telepon selular, Sabtu (13/4/2013).
Akibat pengunduran diri ini, PSMS menderita kerugian yang tidak kecil. Menurut Wimvi, pihaknya sudah mencetak tiket pertandingan.
"Biaya juga sudah dikeluarkan untuk mengurus izin pertandingan, termasuk persiapan stadion, akomodasi, dan lainnya. Saya belum tahu berapa angka pasti kerugian itu. Tapi yang pasti puluhan juta lah," katanya bernada kesal.
Di lain sisi, batalnya laga ini juga bisa memberi pengaruh pada jalannya proses negosiasi dengan sejumlah sponsor. Padahal disebut Wimvi, negosiasi ini tengah memasuki fase yang krusial.
"Kita hampir mencapai kata sepakat. Bahkan ada sponsor yang dalam beberapa waktu ke depan siap menandatangani kontrak. Dengan adanya masalah ini, saya khawatir akan mengganggu. Tim, kan, bawa brand sponsor itu di pertandingan, kalau tidak ada pertandingan bagaimana brand itu bisa dilihat," katanya.
Pelatih Kepala PSMS LPIS, Edy Sahputra, mengatakan batalnya laga kontra PSP membuat ia harus kembali melakukan perombakan program latihan. Sebab pada laga selanjutnya, PSMS akan bermain di kandang lawan.
"Pastilah strateginya berbeda, tidak seperti yang sudah kita persiapan kemarin," ujarnya.
Ditanya soal Training Camp (TC), Edy mengatakan ia tidak memiliki kapasitas untuk menjawab karena hal itu merupakan domain Ketua Umum PSMS LPIS atau CEO. Sebagai pelatih, menurut Edy, ia hanya menyusun program dan mengaplikasikannya.
"Kami sebagai pelatih sampai hari ini belum diberitahu soal adanya TC. Kalau soal waktunya, jangan tanyakan saya. Yang jelas, selama belum ada keputusan soal TC, saya nggak berani memberikan latihan yang terlalu berat, apalagi membuat dua kali latihan dalam sehari. Kalau ada TC, baru kita berani menggenjot pemain. Karena jika sudah ada TC, kita tahu sejauh mana kesiapan fisik pemain serta asupan gizi yang mereka dapatkan," urainya..