Saleh Mukadar Bantah Sebut La Nyalla Dalang Pembacokan
Saleh juga menampik kalau dianggap bahwa ungkapan itu menyudutkan salah satu ormas.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Saleh Ismail Mukadar menyatakan bahwa semua pernyataannya di media massa dan di akun facebook merupakan hal yang benar dan fakta.
Bahkan, politisi PDIP ini siap disumpah pocong jika Kapolrestabes Surabaya menyangkal pernyataan tersebut.
"Saya bertemu langsung dengan Kapolrestabes Surabaya, dan ada saksinya saat dia bilang bahwa Nyalla (La Nyalla Mattaliti) marah setelah mengetahui gambarnya dipakai dalam aksi demo waktu itu," kata Saleh Mukadar melalui ponselnya, Kamis (18/4/2013) sore.
"Dan dalam pernyataan saya tidak ada sedikitpun yang menyatakan bahwa dia (La Nyalla) terlibat atau menjadi dalang dalam kasus (pengeroyokan terhadap Andi Peci) tersebut," tambahnya.
Sementara menganai ungkapan preman via facebook, Saleh juga menampik kalau dianggap bahwa ungkapan itu menyudutkan salah satu ormas.
"Status itu saya tulis setelah ada kejadian menimpa Andi Peci. Sampai sekarang tulisan di facebook itu tidak saya hapus. Silahkan dilihat. Di situ, saya menulis bahwa Surabaya butuh Kopasus untuk mengeksekusi preman yang membacok Andi Peci. Tidak ada tulisan yang menyangkut ormas tertentu," tegas Anggota DPRD Jatim ini.
"Kalau ada yang merasa tersinggung, berarti bukan saya yang bilang. Tapi hal itu diakui sendiri oleh mereka yang tersinggung tersebut," sambung Saleh.
Saleh Mukadar dilaporkan ke Polda Jatim oleh 38 MPC Pemuda Pancasila dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan dan pencemaran nama baik terkait beberapa komentarnya di Facebook serta di beberapa media massa terkait kasus pengeroyokan terhadap tokoh Bonek Andi Peci.(m taufik/surya)