Saleh Mukadar Dinilai Cemarkan La Nyalla
Sebab, Saleh menuding La Nyalla sebagai aktor di balik penganiayaan pentolan suporter bonek
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Komisaris PT Persebaya 1927, Saleh Ismail Mukadar, tidak hanya dinilai melecehkan organisasi Pemuda Pancasila (PP), tetapi juga dituding mencemarkan nama baik Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Matalitti.
Sebab, Saleh menuding La Nyalla sebagai aktor di balik penganiayaan pentolan suporter bonek seusai aksi pada Senin (15/4/2013) lalu.
Menurut tim pengacara Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila Jatim, Erdas Ratmara, dua hari setelah aksi penyerangan itu, Saleh Mukadar menuding La Nyalla sebagai aktornya tanpa bukti di sejumlah media massa.
''Saleh selalu membawa nama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto dalam pernyataannya, padahal saat kami konfirmasi, yang bersangkutan merasa tidak pernah mengarahkan siapa pelakunya,'' kata Erdas, Kamis (18/4/2013).
La Nyalla yang juga menjabat Ketua Majelis Pimpinan Wilayah PP Jatim itu, kata Erdas, tidak mempermasalahkan meskipun saat aksi itu para bonek membawa gambar La Nyalla dengan disumpal sandal.
''Jadi, statement Saleh itu adalah fitnah yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum,'' ujarnya.
Kekesalan suporter Persebaya kepada La Nyalla karena dia dituding menjadi pihak yang memiliki andil dalam pelarangan Persebaya 1927 untuk bertanding di kancah Liga Indonesia. Sebelumnya, PP Jatim juga melaporkan Saleh Mukadar yang menyebut PP dalam status akun Facebook-nya sebagai ''preman-preman'', sehari setelah aksi penyerangan pentolan bonek, Andi Peci, oleh orang tak dikenal.
Penyerangan itu terjadi saat korban usai mengikuti rapat di kawasan Surabaya utara beberapa jam setelah aksi unjuk rasa ribuan bonek. Andi Peci diserang oleh sekitar tujuh orang yang menaiki mobil. Dia sebenarnya dipaksa untuk ikut ke mobil, tetapi menolak. Salah satu penyerang kemudian mengeluarkan senjata tajam. Tangan kanan korban terluka parah akibat menangkis sabetan senjata tajam.