Delapan Wajah Baru Gabung ke PSMS Medan LI
PSMS Medan akhirnya menetapkan 25 pemain yang menjadi skuat mengarungi roda kompetisi putaran kedua Divisi Utama PT Liga Indonesia
TRIBUNNEWS.COM – PSMS Medan akhirnya menetapkan 25 pemain yang menjadi skuat mengarungi roda kompetisi putaran kedua Divisi Utama PT Liga Indonesia. Delapan wajah baru menambah amunisi Ayam Kinantan. Seperti diketahui mereka dijaring lewat mekanisme seleksi rentang dua pekan terakhir dalam lakon latihan reguler, termasuk takar kemampuan dan sikap melalui duel uji coba.
Beberapa nama yang sudah familiar merangsek masuk. Tambun Dibty Naibaho bakal jadi tumpuan lini depan. Kekuatan lini tengah mendapat sokongan dengan hadirnya Ade Chandra Kirana alias Acong. Wiganda Pradika, eks bek sayap PSMS ISL berpotensi menambah kekokohan pertahanan. Yang menarik adalah perekrutan pemain di bawah mistar, eks kiper PS Bengkulu Ardhana harus berkompetisi dengan dua penjaga gawang yang sudah ada, Zulham Syahputra dan Irwin Ramadhana.
"Mereka diambil berdasarkan penilaian menyeluruh, bukan karena faktor suka atau tidak suka. Tim pelatih menilai sikap, kualitas teknik dan kemampuan bekerjasama dalam organisasi permainan. Ke delapan pemain ini yang paling menonjol selama seleksi dan juga uji coba. Satu lagi, mereka direkrut sesuai kebutuhan tim," ujar Suharto AD, pembesut PSMS Medan saat berbincang dengan Tribun di Mes Kebun Bunga, Selasa (30/4/2013).
16 pemain lainnya merupakan pemain dengan status dipertahankan. Sedangkan satu pemain lagi, yakni Irwansyah Bagor yang masuk daftar pencoretan diubah statusnya menjadi dipertahankan. Dari daftar ini hanya terdapat satu pemain asing, yakni bek asal Paraguay Moise Dario Maldonando.
Dua kompatriotnya Edgar Enrique Rolon Dacak dan Alberto Sosa Morel didepak. Begitupun, Moises tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Sang libero hanya mau merapat bila hak-haknya di putaran pertama dilunasi.
Situasi pelik ini gayung bersambut dengan kegagalan mendatangkan Camara Mohamed dan Stephen Mennoh. Penyerang Nigeria dan gelandang Liberia itu dipastikan batal merapat karena klub bersangkutan tak mengeluarkan surat izin transfer. Meski bila ditilik lebih jauh, bermuara pada krisis finansial PSMS sendiri.
Sementara itu bursa transfer pemain resmi ditutup kemarin, tak ada lagi kesempatan mendatangkan pemain asing bila regulasi tak mengalami perubahan.
Alhasil, Suharto kemungkinan besar mutlak mengandalkan kekuatan pemain lokal. Kondisi yang tidak ia duga sebelumnya sejah menerima tongkat estafet kepelatihan dari Suimin Diharja. Betatapun, pelatih plontos ini berupaya menjulangkan keyakinan.
"Saya punya target pribadi, yang jelas berhubungan dengan target tim. Ya, mendongkrak posisi PSMS di klasemen. Minimal peringkat dua dan maksimal di peringkat pertama. Saat ini tim hanya diisi seluruh pemain lokal. Tapi saya yakin, tim ini bisa berbicara karena saya mengutamakan permainan kolektif dan bukan aksi-aksi perorangan," bebernya.
Ayah enam anak ini tak memungkiri di sebalik optimisme itu, tersembul fakta daya ledak amunisinya terbatas. "Pemain asing tetap sangat perlu. Hanya ada satu pemain yang mungkin bisa merapat, Moise. Kalaupun tidak bisa didatangkan karena kendala dana, saya mau bilang apa lagi," ucapnya mengakhiri. (Tribun Medan/cr5/raf)