Gaji Tak Dibayar, Suimin Diharja Buru Ketua Umum PSMS
Suimin Diharja acapkali menggeram tiap kali menyebutkan nama Ketua Umum PSMS Medan versi PT Liga Indonesia
Laporan Wartawan Tribun Medan, Mujahiddin
TRIBUNNEWS.COM - Suimin Diharja acapkali menggeram tiap kali menyebutkan nama Ketua Umum PSMS Medan versi PT Liga Indonesia (LI), Indra Sakti Harahap. Pria paruh baya ini mengaku tak habis pikir dengan sikap ketum yang tak mau berkomunikasi dan membayar tunggakan gajinya berdurasi lima bulan. Berbagai upaya sudah dicoba, satu di antaranya mencoba menelepon Indra.
Namun kedua nomor kontaknya tak pernah lagi aktif pascasebulan ia didepak dari kursi pelatih kepala tim berjuluk Ayam Kinantan itu. Hingga Suimin mengatakan sampai pada satu kesimpulan bahwa Indra Sakti punya iktikad buruk dan lari dari tanggungjawabnya.
"Waktu abang kemari di awal, ada kata-kata kesepakatan tentang hak dan kewajiban. Sudah abang jalankan kewajiban selama lima bulan tapi hak enggak diterima. Abang akan terus tuntut itu," ujarnya kelu saat berbincang di pelataran Mes Kebun Bunga baru-baru ini.
Pria yang kini membesut Persika Karawang ini berniat melancarkan serangan balik. Ia bersama 12 pemain yang dicoret tanpa pelunasan hak akan menuntut melalui jalur resmi.
Sudah sebulan berlalu pasca pendepakan pelatih Suimin Diharja dan 12 pemain yang dicoret. Namun hingga saat ini mereka belum juga menerima hak atas kerja keras mereka selama putaran pertama. Tuntutan pun masih gencar diteriakkan. Ke-12 pemain itu adalah Edgar Rolon Dacak, Alberto Sosa Morel, Tri Yudha Handoko, Herman Batak, Irfan Midin, Rinaldo, Andre Sitepu, Aun Carbiny, Dede Ariandi, Nico Susanto, Rudi Hartono dan Kiki Lissusanto.
Pihaknya akan mengadu ke Menpora, Roy Suryo. Selain itu juga ke operator kompetisi, PT Liga Indonesia, Asosiasi Pelatih Seluruh Indonesia (APSI) serta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
"Abang akan lapor ke Menpora. Kebetulan ada kawan di Kemenegpora yang bisa menjadi penghubung. Kenapa ke Menpora? Karena ada satu statemen dari Menpora, pemain bola pekerjaannya ya pemain bola. Jadi gajinya harus dibayar. Makanya karena dia yang peduli akan kami laporkan ke dia," tuturnya.
Langkah ini merupakan puncak kekecewaan setelah upaya persuasif tak berjalan mulus. "Beberapa kali saya kontak beliau, tapi nggak pernah aktif lagi nomor itu. Harusnya sebagai pemimpin, beliau menyelesaikan masalah dengan jumpai kami atau bayar hak kami. Kalau dia nggak bisa bayar, komunikasikan. Bagaimanalah PSMS ke depannya kalau dipimpin oleh orang yang seperti ini," ujarnya.
Upaya lain yang akan ditetak adalah mendatangi kediaman Indra Sakti. "Nanti selesai bertanding (PSMS Medan vs Persika, red), kami akan kumpul dengan pemain yang diberhentikan sepihak, nanti mungkin kita membuat orasi salah satunya membawa anak istri ke rumah Indra Sakti. Mungkin ke arah sana jadinya. Jadi kami akan kejar, Indra Sakti jangan sembunyi. Kalau memang dia itu pemimpin yang baik. Dengan sembunyi seperti ini akan menimbulkan situasi yang tidak bagus," tutupnya.(cr5)