Menyadari hal ini, para penggawa Wigan bertekad meraup enam angka maksimalnya. Mereka tak mau mengukir sejarah sebagai tim pertama yang menjuarai Piala FA, lalu terdegradasi di musim yang sama.

"Kami memiliki pekerjaan besar di dua pertandingan selanjutnya. Ini adalah detik-detik menentukan dimana kami akan menentukan nasib kami sendiri. Saya pikir para pemain kini punya motivasi lebih," ujar Manajer Wigan, Roberto Martinez.

Manajer asal Spanyol ini tentunya berharap keajaiban kembali akan menghampiri tim asuhannya. Setelah musim lalu lolos dari degradasi di detik-detik terakhir, dan tahun ini sukses menjuarai Piala FA, The Latics berharap bisa mengalahkan Arsenal untuk tetap bertahan hidup di Liga Primer.

Martinez sepertinya tidak akan banyak melakukan perubahan pemain, meski tenaga sebagian pemainnya terkuras setelah bertarung habis-habisan melawan City. Ia akan tetap menurunkan skuad terbaik guna mengulang hasil positif di Emirates seperti musim lalu.

Pertahanan solid dengan serangan balik cepat, mengandalkan Arone Kone sebagai target man, The Latics berharap bisa mencuri kemenangan. Strategi tersebut terbukti ampuh saat melumpuhkan City.

Dengan misi yang berbeda namun sama-sama krusial, kedua tim dipastikan akan bermain habis-habisan untuk mendapatkan kemenangan. Hanya dengan kemenangan nama besar kedua tim bisa tetap terjaga.(Tribunnews.com/cen)