Rela Makan Lauk Krupuk Demi Pergi ke Inggris
Pikiran gila untuk pergi ke Inggris pertama kali melintas di benak Fauzi pada November 2011.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Pikiran gila untuk pergi ke Inggris pertama kali melintas di benak Fauzi pada November 2011.
Saat itu, ia yang merupakan anggota Indonesian Toon Army (komunitas fans Newcastle), mengikuti acara gathering para fans Newcastle dari seluruh Indonesia.
“Pada acara itu ada penggemar bertukar cerita tentang pengalaman mereka ketika pergi ke Inggris, dan mendukung Newcastle secara langsung. Pada saat itu mulai timbul keinginan, bahwa saya juga harus bisa seperti mereka yang pergi ke St James Park (Stadion milik Newcastle, Red),” ujar Fauzi.
Tekad telah keluar dari mulutnya, maka Fauzi pun mulai berusaha mewujudkan ide gila ini. Ya, seorang mahasiswa indekos yang setiap bulannya harus hidup dengan uang saku Rp 1 juta, harus menabung mati-matian demi pergi ke Inggris, negara yang disebut-sebut menduduki peringkat ke-20 sebagai negara dengan biaya hidup termahal sedunia.
Selama lebih dari setahun, Fauzi pun mengaku harus menghentikan total kebiasaan makan ‘layak’. Ia sering numpang makan di rumah teman maupun kerabat. Tak jarang, nasi dengan lauk kerupuk pun rela ia santap di kamar indekos. Ia mengatakan, berat badannya sampai susut 11 kg.
“Dari hitung-hitungan saya, pokoknya waktu itu 80 persen uang saya harus langsung masuk rekening tabungan. Entah bagaimana caranya saya hidup,” ujarnya.