Pergi dari Barcelona, Eric Abidal Menangis
Eric Abidal akhirnya mengumumkan dirinya akan meninggalkan klub asal Catalan tersebut
TRIBUNNEWS.COM – Setelah enam tahun memperkuat Barcelona, Eric Abidal akhirnya mengumumkan dirinya akan meninggalkan klub asal Catalan tersebut. Perpisahan Abidal dengan pihak Barcelona pun berjalan dengan suasana yang begitu emosional.
Abidal yang akan berusia 34 tahun pada Juli nanti, menyatakan masih ingin bermain di Barcelona. Namun pihak klub memutuskan mengambil langkah berbeda, dengan tak memperpanjang kontraknya yang akan habis musim panas ini.
"Ini hari yang sulit. Aku telah bermain di sini enam tahun, dan ini telah menjadi pengalaman terbesar dalam hidupku. Aku memiliki dua keinginan. Berjuang agar bisa melihat kedua putriku tumbuh, dan bermain kembali," ucapnya dalam konferensi pers.
"Aku ingin bertahan di sini, tapi harus menerima keputusan klub. Aku pergi, tapi jelas akan kembali. Terima kasih atas segalanya," lanjut dia.
Abidal sendiri sempat terlihat mengusap air mata dalam konferensi pers tersebut. Terlihat berat baginya untuk meninggalkan klub yang telah menjadi bagian hidupnya sejak 2007 kala memutuskan hijrah dari Olympique Lyon.
Toh, bagi presiden Barcelona, Sandro Rosell, perpisahan ini bukanlah akhir dari hubungan Abidal dengan klub. Dia menyatakan akan bersedia menerima Abidal kembali ketika memutuskan mengakhiri kariernya sebagai pemain.
"Kami tidak mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Kami mengatakan akan bertemu kembali kapan pun dia ingin. Ketika memutuskan untuk berhenti bermain, dia bisa kembali ke sini untuk menjadi direktur teknik dari semua akademi kami di level dunia," tutur Rosell.
"Abidal telah menjadi sosok yang istimewa untuk kami semua. Dia telah memenangi hati kami. Dia mengajarkan kami semua untuk tidak menyerah dan bagaimana determinasi bisa mengatasi kesulitan. Itu pelajaran hidup dan kami tak akan melupakannya," lanjut sang presiden klub.
Direktur olahrga Barca, Andoni Zubizarreta, juga mengucapkan salam perpisahannya kepada pemain asal Prancis itu. "Kami tertawa, menangis, menderita, dan menikmati segala hal bersama. Saya tak akan pernah melupakan hari ketika dia mengunjungi saya di klinik dan mengatakan 'Aku akan kembali.'," ucap dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.