Gede Widiade Yakin Dualisme Persebaya Bisa Diselesaikan
Sebenarnya, Gede menambahkan, potensi bersatunya dua Persebaya sangat besar.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Warta Kota, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak gagasan-gagasan positif di benak I Gede Widiade pasca terpilih menjadi Ketua Umum Pengcab PSSI Surabaya periode 2013-2017 pada Minggu (26/5) lalu. Salah satu gagasan tersebut, adalah membuat dua Persebaya bersatu.
Seperti diketahui, sejak beberapa waktu lalu, klub bersejarah itu sedang dilanda konflik dualisme. Persebaya 1927 bermain di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dan Persebaya satunya bermain di Divisi Utama Indonesian Super League (ISL). Masing-masing mengaku sebagai Persebaya asli dan menimbulkan konflik berkepanjangan. Bahkan, dualisme tersebut juga membuat perselisihan pemikiran di kalangan Bonek, suporter setia Persebaya.
"Masalah dualisme, dua-duanya secara prinsip adalah milik orang Surabaya. Sekarang tinggal mencari jalan bagaimana cara menyatukan dan menyelesaikan masalah dualisme dengan kondusif, tanpa ada pihak yang merasa dirugikan," ujarnya ketika ketika berbincang dengan Warta Kota di sela-sela acara silaturahim Surabaya Community, di Warung Apresiasi (Wapres), Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat (31/5) malam.
Sebenarnya, Gede menambahkan, potensi bersatunya dua Persebaya sangat besar. Terlebih, dengan adanya konflik yang berkepanjangan, justru yang dibuat pusing adalah para pendukung Persebaya sendiri.
"Potensi bersatu pasti ada, karena masyarakat Surabaya menghendaki itu. Cuma, ada elit-elit tertentu saja yang tidak menghendakinya," imbuh mantan CEO Persebaya 1927.
Ditanya mengenai upaya nyata apa yang akan dia lakukan untuk menyatukan dualisme tersebut, Gede enggan merinci.
"Tahun ini biarkan mereka berjalan dengan sendirinya, tahun depan pasti ketemu penyelesaiannya. Dua-duanya pasti merasa benar yang paling benar, tinggal bagaimana meng-compromise-kan tanpa ada yang merasa dirugikan," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.