Gaji Dibayar Sebulan, Pemain PSM Berhenti Mogok
Sementara itu, dana pembayaran gaji April untuk pemain baru dibayarkan pada Senin (10/6) sore atau pada hari Selasa (11/6).
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Setelah tiga pekan melakukan aksi mogok latihan dengan tuntutan agar gaji bulan April dan Mei dibayarkan manajemen PT Paggolona Sulawesi Mandiri (PT PSM), Andi Oddang cs akhirnya berhenti mogok.
Pasalnya, manajemen PT PSM yang dipimpin Rully Habibie memastikan membayarkan gaji pemain, meski kesanggupan manajemen hanya satu bulan gaji terlebih dahulu. Jadi baru gaji bulan April yang dibayarkan.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Media Officer PSM, Andi Widya Syadzwina mengungkapkan jika manajemen PT Paggolona Sulawesi Mandiri (PSM) telah mempersiapkan seluruh keperluan tim untuk berangkat ke Surabaya 11 Juni besok.
Sementara itu, dana pembayaran gaji April untuk pemain baru dibayarkan pada Senin (10/6) sore atau pada hari Selasa (11/6). "Yang jelas sebelum keberangkatan pemain ke Surabaya, semua gaji sudah ditransferkan semuanya," kata Wina --sapaan akrabnya.
Untuk keberangkatan pemain, lanjut Wina, para pemain bakal berangkat Selasa (11/6) sore. Pertimbangannya, pelatih Petar Segrt ingin agar pemain latihan terlebih dahulu di lapangan Karebosi pada Selasa pagi ini.
"Karena pelatih ingin melihat dulu bagaimana kondisi fisik mereka (pemain) setelah lama tidak berlatih. Kita sudah siapkan akomodasi berupa tiket pesawat, tapi siapa-siapa saja pemain yang akan pergi itu tergantung pada keputusan pelatih, " sambungnya.
Pelatih PSM, petar Segrt sendiri ketika dikonfirmasi mengaku sudah dihubungi oleh para pemain PSM dan mereka akan kembali berlatih pada Selasa Pagi setelah manajemen PT PSM menyanggupi untuk membayarkan gaji mereka.
"Kita harus apresiasi kerja manajemen, pemain kembali latihan ini sudah sangat bagus dan mereka setuju untuk berangkat ke Surabaya pada jam 16:30 besok sore," katanya via layanan pesan singkat kepada Tribun, Senin (10/6).
Petar juga tidak peduli apakah persiapan tim asuhannya cukup atau tidak, yang penting baginya, pemain bisa bertanding. Menurutnya, lebih baik kalah dalam sebuah pertandingan, daripada kalah tidak bertanding.
“Saya tidak peduli lagi, apakah tim ini minim persiapan atau banyak. Kondisi ini yang akan kita optimalkan. Soal kalah atau menang, itu urusan belakangan,” jelas Petar.(mik/tribun timur)