Dianggap Buang Uang, Warga Brasil Protes Penyelenggaraan Piala Dunia
Protes yang diluapkan lewat aksi demonstrasi mengguncang persiapan pembukaan Piala Konfederasi, Sabtu (15/6/2103).
Penulis: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Protes yang diluapkan lewat aksi demonstrasi mengguncang persiapan pembukaan Piala Konfederasi, Sabtu (15/6/2103). Aksi protes dilakukan sejumlah aktivis dengan membakar tumpukan ban sambil memblokir pintu masuk Stadion Nacional, Brasilia.
Ada sekitar seratusan demonstran yang mengepung polisi dan petugas pemadam kebakaran setempat untuk mencegah mereka memadamkan api dari tumpukan ban. Gumpalan asap hitam tebal terlihat terbang tinggi di atas stadion nasional.
Tidak ada korban atau cedera yang diketahui secara jelas sebagai dampak dari aksi demonstrasi ini. Protes ini awalnya bertujuan untuk menggagalkan upacara pembukaan atau pertandingan perdana antara timnas Brasil versus Jepang.
Protes dilakukan oleh sekelompok orang yang menamakan dirinya sebagai Front Perlawanan Perkotaan (ANCOP). Dalam sebuah pernyataan tertulis yang diberikan kepada FOX Sports, mereka mengklaim ada sebuah kebijakan pemerintah Brasil terkait dengan Piala Dunia yang merugikan warga Brasil.
Demonstrasi ini juga memicu terjadinya protes-protes lain di beberapa kota lain seperti di Rio de Janeiro dan Sao Paulo. Peningkatan keamanan dilakukan dan aparat keamanan menasihati wisatawan untuk menghindari beberapa titik transportasi utama yang ada di pusat kota.
Seorang juru bicara dari kelompok demonstran bernama Fransisco kepada FOX Sports mengeluarkan pernyataan terkait dengan aksinya itu."Kami memprotes sejumlah uang besar milik warga yang dihabiskan untuk Piala Dunia oleh pemerintah Brasil," kata Fransisco.
"Pemerintah Brasil memperlakukan kami seperti teroris. Kami bukan teroris, kami orang Brasil. Mereka telah menghabiskan jutaan, miliaran untuk Piala Dunia tanpa peduli dengan nasib penduduk disini," tambah Fransico.
Aksi protes di Brasil memang semakin meningkat sejak Piala Dunia mendekat satu tahun kedepan. Ada tuduhan korupsi dan ketidakpedulian terhadap nasib warga Brasil dilakukan oleh pemerintah.
Beberapa protes bahkan sempat berubah menjadi kekerasan. Lima puluh lima orang dilaporkan terluka di Sao Paolo pada hari Jumat. Mereka terlibat bentrok dengan polisi dalam sebuah aksi protes atas kenaikan tarif transportasi.
Polisi menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membersihkan kelompok demonstran dari pusat kota Sao Paolo. Dan sekitar 2.000 orang dilaporkan telah berbaris melakukan aksi demonstrasi serupa di Rio de Janeiro.
Pemerintahan Brasil memang telah melakukan pengeluaran besar untuk pembangunan infrastruktur Piala Dunia. Ini cukup ironis dilakukan oleh sebuah negara yang sampai saat ini memiliki seperempat dari penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan. Masih ada banyak perkampungan kumuh di Rio de Jenairo dan kota-kota besar lain dengan ketimpangan pendapatan yang dialami warganya.
Dalam rilisnya, ANCOP, mengeluarkan data setengah miliar dolar telah dihabiskan Brasil untuk pembangunan Stadion Garrincha Brasilia dengan mendislokasi warga untuk membuat jalan ke stadion dalam sebuah program Piala Dunia yang disebut megaproject.(Tribunnews.com/cen)