Bepe Bantu 11 Pemain PSMS
APPI yang berkomitmen membantu para pemain, dan memberi dukungan materi untuk para pemain untuk bertahan hidup selama di Jakarta.
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo tanpa hasil, sebelas pemain PSMS kembali ke kediaman pribadi Ali di kawasan Kampung Rambutan. Kesebelas pemain itu tinggal di rumah Ali yang berukurang sekitar 100 meter persegi, berbagi dengan empat anak Ali. Keesokan paginya dengan diantar Ali para pemain PSMS Medan itu menyambangi sekretariat APPI.
Di sekretariat APPI mereka ditemui oleh CEO APPI, Valentino simanjuntak dan Wakil Presiden APPI, Bambang Pamungkas. Angin segar di dapat para pemain PSMS Medan itu dari APPI yang berkomitmen membantu para pemain, dan memberi dukungan materi untuk para pemain untuk bertahan hidup selama di Jakarta.
"Tanggapan mereka mendukung, mereka juga yang menemani kami untuk mengadu. Hari itu juga kami dengan bantuan APPI melayangkan surat ke PT.Liga, PSSI dan Kemenpora," kata Muhamad Irfan (24) Gelandang Serang PSMS Medan kepada Tribunnews.com di Jakarta.
Mereka melayangkan surat pada akhir pekan, terpaksa mereka menunggu hingga hari Senin setelahnya untuk melanjutkan aksi. Kesebelas pemain PSMS Medan itu kemudian pulang ke kediaman Ali yang terletak tak jauh dari Stasiun Bus Antar Kota Antar Propinsi, Kampung Rambutan. Selama akhir pekan kata Irfan mereka menemani Ali yang bekerja sebagai pengurus di salah satu PO.Bus di terminal tersebut.
"Kita jadi preman lah. Kalau bang Ali suruh kita pukul (orang) ya kita pukul," seloroh Irfan lalu tertawa.
Senin pagi (17/6/2013) mereka kembali menyambangi kantor APPI dan kembali bertemu Valentino serta Bambang Pamungkas. Para pemain itu minta persetujuan APPI untuk menggelar aksi di depan kantor PSSI, dan hal itu disetuju APPI. Siangnya kesebelas pemain PSMS Medan itu langsung menggelar aksi di depan kantor PSSI hingga menjelang Magrib.
"Selesai demo kita ditawari tinggal di Menteng, ada rumah tua yang jaga kenalan kita juga," kata dia.
Rumah tersebut terletak di kawasan gondang Dia, Menteng, Jakarta Pusat. Menurut Irfan rumah besar itu sudah bertahun-tahun tidak dihuni pemiliknya, dan konon rumah itu dihuni banyak hantu. Para pemain PSMS medan tidur di lantai dengan hanya beralaskan tikar dan kardus bekas yang direntangkan.
"Yang penting tidak kena angin kita tidur," terangnya.
Keesokan harinya para pemain kembali ke kantor PSSI dan menggelar aksi sembari menunggu panggilan dari Hinca yang dikabarkan hari itu mau menemui mereka. Namun hingga aksi mereka selesai menjelang Magrib, tak satu pun kabar dari Hinca. Malamnya salah seorang bawahan Hinca mengabari bahwa Ketua Komisi Disiplin PSSI itu mau menemui mereka di kantor PSSI pada sore hari, usai pertandingan Jakarta All Star yang diperkuat pemain Cagliari, Raja Nainggolan melawan Timnas U-23 yang juga diperkuat oleh Andik Vermansyah.
Susanto (30) bek kanan PSMS Medan mengatakan saat mereka berkumpul di kantor PSSI Hinca hanya menemui mereka sebentar. Hinca mengatakan urusan gaji adalah urusan pemain dengan pengurus klub, dan bukan urusan komisi disiplin. Irwin yang saat itu berdiri di belakang CEO APPI Valentino Simanjuntak mengaku geram atas jawaban Hinca, dan sempat berpikir untuk mengamuk di kantor itu.
"Kita kesal juga dengar omongan dia, dia kan anak Medan juga tapi kok begini. Tapi disitu ada bang Velentino, dia bilang kita jangan berbuat kriminal, akhirnya dia yang mencegah keributan. Dia menyarankan kita langsung pergi ke kantor Menpora untuk menemui Pak Roy Suryo, lalu kita berangkatlah," terang Irwin.
Beruntung bagi mereka, walapun mereka tiba di kantor Kemenpora setelah Magrib sang menteri ternyata masih ada di kantornya. Kesebelas pemain itu dengan ditemani Valentino lalu menunggu Roy Suryo di depan pintu utama kantor Kemenpora. Setelah keluar dari pintu utama gedung untuk menuju mobilnya, Roy Suryo dihadang oleh CEO APPI dan diarahkan untuk menemui kesebelas pemain, dan Roy Suryo pun bersedia menemui. Kata Roy, pemain lebih baik kembali ke Medan dan soal tiket hal itu akan dipertimbangkan oleh kementerian.