Bepe Bantu 11 Pemain PSMS
APPI yang berkomitmen membantu para pemain, dan memberi dukungan materi untuk para pemain untuk bertahan hidup selama di Jakarta.
Editor: Ade Mayasanto
"Karena sudah stres diusir PSSI terus dan tidak kunjung jelas perjuangan kami, kami akhirnya menggelar pengajian di depan kantor PSSI, kita mengaji di aspal situ di depan kantor," kata Susanto.
Hari itu juga, dua diantara kesebelas pemain yakni kapten tim Hardiantono dan Tri Ardiansyah yang sudah dua hari kesehatannya menurun kembali ke Medan, atas bantuan sejumlah orang yang bersimpati atas kasus itu. Sedangkan sembilan pemain lainnya diberi penginapan yang agak mewah di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat oleh APPI. Untuk satu malam para pemain PSMS Medan itu bisa merasakan tidur layak di kasur.
Keesokan harinya mereka kembali lagi ke kantor PSSI, dan di situ mereka mendapat secercah harapan, mereka diberitahu bahwa Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti sempat menanyakan kabar pemain PSMS, dan berharap bisa bertemu para pemain. Namun hingga malam hari mereka tidak juga kunjung ditemui La Nyala, para pemain pun memutuskan pulang ke Pejompongan.
Jumat pagi (21/6/2013), mereka kembali ke PT.Liga dan berhasil menemui CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono. Kepada para pemain PSMS Medan Djoko mengatakan akan mengevaluasi segala proposal dari PSMS Medan terkait mandeknya pembayaran gaji pemain. Para pemain juga disarankan untuk kembali ke Medan dan kembali berlatih.
Usai menerima kabar gembira itu, kesembilan pemain dengan ditemani Ali kemudian menyambangi Yayasan Media Amal Islam di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, untuk memberikan bantuan dan memberi keceriaan kepada para anak yatim tersebut.
"Kami kan ada bantuan dari teman-teman selama kami tinggal di Jakarta memperjuangkan nasib kami, ya kami berbagi lah kepada mereka yang lebih tidak beruntung dari kami, apalagi kami kan harus pulang ke Medan," ujar salah satu kiper PSMS Medan, Ardhana.
Selama di Jakarta kata Ardhana bantuan silih berganti datang, terutama dari pemain bola yang berdarah Sumatera Utara di seluruh Indonesia. Kata dia untuk urusan makan para pemain PSMS Medan tidak pernah kekurangan. Para pemain akhirnya pulang pada Sabtu malam (22/6/2013), dengan tiket bantuan dari teman-teman di Medan.