Brasil vs Uruguay: Laga Dua Rival Lama
Kiper Brasil Julio Cesar mengeluarkan seruan. Ia meminta rekan setimnya bermain allout ketika menghadapi Uruguay
Penulis: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Kiper Brasil Julio Cesar mengeluarkan seruan. Ia meminta rekan setimnya bermain allout ketika menghadapi Uruguay pada babak semifinal Piala Konfederasi 2013 di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Kamis (27/6/2013) dinihari.
Seruan Cesar sangat beralasan. Tanpa diragukan Uruguay adalah tim raksasa Amerika Latin selain Brasil dan Argentina. Hanya tiga negara dari zona Conmebol inilah yang pernah menjuarai Piala Dunia.
"Ini adalah laga Brasil kontra Uruguay dan ini adalah laga derbi. Bahkan sebagian orang mengatakan laga ini bisa lebih buruk dari pertemuan Brasil-Argentina. Uruguay saat ini lebih percaya diri setelah mereka menjuarai Coppa America," kata Cesar dilansir FIFA.com.
Pertemuan Brasil-Uruguay di semifinal Piala Konfederasi memang akan jadi pertandingan menarik di turnamen pemanasan Piala Dunia. Ini adalah laga yang mempertemukan dua rival lama yang sama-sama memiliki pemain bertalenta dan bintang yang sudah mendunia.
Cesar menyebut Brasil pantas lebih diunggulkan sebab dia menilai timnya telah tampil dengan wajah-wajah baru dan telah terbukti mampu bermain apik. Bermodalkan itu dia meyakini Brasil bakal mudah melewati La Celeste.
"Dan dengan situasi Brasil yang saat ini lebih bagus dari sebelumnya itu akan membuat mereka (Uruguay) cemas. Saya berharap Brasil bisa melewati jalan ini dengan mudah meski saya merasa tak ada tim favorit di pertandingan ini," ungkap kiper senior ini.
Satu hal yang diwaspadai Cesar adalah barisan depan Uruguay yang dihuni para penyerang papan atas. Trio Luis Suarez, Edinson Cavani, dan Diego Forlan sangat berbahaya.
Cesar mengetahui kemampuan tiga penyerang itu karena semuanya mayoritas sudah pernah dihadapinya. Apalagi Forlan, penyerang veteran La Celeste itu bahkan pernah satu klub dengannya di Inter Milan.
Cavani yang bermain di Serie A bersama Napoli juga bukan penyerang asing buat Cesar. Tak mau ketinggalan Suarez juga musim lalu pernah dihadapi Cesar saat Queens Park Rangers, klub yang kini diperkuat Cesar, jumpa Liverpool di Premier League.
"Mereka sangat kuat dalam menyerang dan biasa menentukan pertandingan dengan cara mereka sendiri. Saya mengetahui mereka dengan sangat baik, jadi kami harus super waspada," ujar kiper yang diisukan akan bergabung dengan AS Roma ini.
Sosok Forlan yang meski sudah berusia 34 tahun memang masih harus diwaspadai Selecao. Apalagi Forlan terlihat cukup nyaman setelah memiliki peran baru ketika bermain di ajang Piala Konferedasi, yakni sebagai seorang gelandang.
Ketika timnya menang 2-1 atas Nigeria di pertandingan kedua penyisihan grup, Forlan melengkapi caps ke-100 dengan mencetak gol penentu kemenangan sehingga menjaga asa Uruguay untuk lolos ke babak semifinal.
"Mungkin ini terdengar klise, tapi sejujurnya bisa saya katakan kalau saya merasa nyaman di posisi apapun, termasuk di posisi yang saya mainkan melawan Nigeria, lebih banyak ke sisi kiri dan berusaha maju ke depan," ujar Forlan kepada FIFA.com.
Dalam posisi barunya, Forlan tidak lagi menjadi seorang target man. Dia lebih banyak difungsikan sebagai pelayan Suarez dan Cavani. Ini terbukti cukup efektif, selain mampu memberikan umpan pada dua rekannya, Forlan juga masih punya peluang mencetak gol.
"Tentu, saya nyaman dengan peluang ini. Di usia sekarang ini, saya bermain dengan sedikit agak ke belakang, apalagi kami memiliki dua striker fantastis dan karena mereka lebih muda ketimbang saya," ungkapnya.
Gempuran Forlan dkk dipastikan akan menjadi ujian sesungguhnya bagi skuad Samba yang tampil sempurna di babak penyisihan grup. Jika sukses melewati partai panas ini, Brasil layak percaya diri bakal menjuarai Piala Konfederasi.(Tribunnews.com/cen)