Bantai Spanyol 3-0, Brasil Juara
Dominasi Timnas Spanyol dalam sejumlah turnamen besar sepakbola dunia dalam 5 tahun terakhir, akhirnya terhenti.
Penulis: Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM – Dominasi Timnas Spanyol dalam sejumlah turnamen besar sepakbola dunia dalam 5 tahun terakhir, akhirnya terhenti. Juara Dunia 2010 itu akhirnya harus bertekuk lutut 3-0, saat menghadapi tim Juara Dunia 5 kali, Brasil, di final Piala Konfederasi 2013, yang digelar di Stadion Maracana Brasil, Senin (1/7/2013).
Bermain di hadapan pendukungnya sendiri, Brasil tampil luar biasa. Timnas Spanyol yang selama ini dikenal dengan gaya tiki-taka, seakan mati gaya saat berhadapan dengan Neymar dkk.
Bermain di Maracana seolah membuat Brasil percaya diri. Skuad asuhan Luiz Felipe Scolari itu bermain solid dan disiplin. Meski menguasai bola lebih banyak, Spanyol tidak berkutik terhadap permainan Brasil.
Pertandingan baru mau memasuki dua menit Fred sudah membawa Brasil unggul. Umpan silang Hulk ke tiang jauh mengarah ke Neymar yang dibayangi Alvaro Arbeloa dan Gerard Pique. Bola membentur kaki Neymar dan bola liar mendarat di depan Fred yang sedang terjatuh setelah berbenturan dengan Arbeloa dan Pique.
Bola itu dimanfaatkan Fred yang dengan sontekan untuk mengecoh Iker Casillas. Gol ini merupakan gol keempat Fred dari lima pertandingan di sepanjang turnamen.
Brasil mengunci babak pertama dengan kemenangan 2-0 berkat tendangan keras Neymar dari dalam kotak penalti pada menit ke-44. Neymar yang tidak dikawal pemain Spanyol berhasil meneruskan umpan terobosan Oscar dengan kaki kirinya. Gol ini menjadi gol keempat Neymar dari lima pertandingan di sepanjang turnamen.
Brasil kembali unggul cepat pada babak kedua. Tak sampai tiga menit, sepakan terukur Fred ke sisi kiri Casillas membawa Brasil unggul 3-0. Umpan Hulk mengarah ke Neymar, namun eks Santos itu membiarkan bola sehingga diterima Fred yang tidak dikawal. Mantan pemain Olympique Lyon itu pun leluasa menaklukkan kiper sekelas Casillas dengan penempatan bola yang brilian.
Keputusan Vicente del Bosque memasukkan Jesus Navas menggantikan Juan Mata nyaris berbuah positif. Pemain yang baru direkrut Manchester City dijatuhkan oleh Marcelo di kotak penalti hanya tiga menit setelah masuk. Sayang, Sergio Ramos yang menjadi eksekutor gagal menuntaskan tugasnya. Sepakan bek Real Madrid itu justru melebar ke sisi kanan gawang Cesar. Berdasarkan tayangan ulang, Xavi Hernandez sampai menutup matanya saat Ramos mengeksekusi tendangan.
Menit ke-57, Spanyol sempat mendapat peluang bagus. Sepakan Iniesta di dalam kotak penalti menyambut umpan Pedro jatuh tepat di dekapan Cesar. Namun peluang itu langsung dibalas oleh peluang Hulk. Tendangan pemain Zenit St. Petersburg itu masih mampu dihadang Casillas di luar kotak penalti sebelum disapu Jordi Alba.
Spanyol semakin dalam kesulitan setelah Gerard Pique melanggar calon teman seklubnya, Neymar, pada menit ke-68. Pique diganjar kartu merah setelah mendaratkan kakinya ke tulang kering Neymar saat melakukan serangan balik mendekati kotak penalti Spanyol.
Julio Cesar juga layak disebut pemain terbaik. Pada menit ke-80, eks kiper Inter Milan itu melakukan penyelamatan krusial saat mengeblok tendangan jarak dekat Pedro.
Cesar kembali melakukan penyelamatan gemilang lima menit berselang. Tendangan David Villa ke tiang jauh masih berhasil dijangkau pemain Queens Park Rangers tersebut.
Skor 3-0 bagi Brasil tak berubah hingga peluit akhir dibunyikan. Julio Cesar dkk pun menetapkan diri sebagai juara. Gelar Piala Konfederasi kali ini merupakan gelar keempat bagi tim Samba selain 1997, 2005, dan 2009.