Gaji Pemain PSM Makassar Telat, Suporter Minta Sadikin Aksa Turun Tangan
Suporter fanatik PSM Makassar meminta Ketua Umum PSM Makassar, Sadikin Aksa, untuk turun tangan
TRIBUNNEWS.COM – Suporter fanatik PSM Makassar, eks pemain, dan pengamat sepakbola meminta Ketua Umum PSM Makassar, Sadikin Aksa, untuk turun tangan langsung menyelesaikan permasalahan gaji pemain yang telat dua bulan lamanya.
Sebab akibat dari mendeknya gaji pemain, evaluasi tim yang sedianya dilakukan menjadi molor, plus pemain pilih mogok latihan. Sebab pemain menuntut haknya diberikan oleh manajemen PT PSM dan pengurus PSM.
Sekretaris kelompok suporter Red Gank, Sadakati Sukma menyebutkan, Sadikin Aksa seharusnya sejak dulu turun membantu PSM. Namun yang terjadi justru sebaliknya, Sadikin terkesan cuek dengan kondisi tim alias dianggap tidak peduli sama sekali.
"Mana itu Pak Sadikin? Kalau memang sibuk ki dengan urusan ta, delegasikan ke orang kepercayaan ta. Karena selama ini cuma manajemen ji yang benar-benar turun tangan. Pak Sadikin entah kemana," kata Sadat.
Sadat juga menyayangkan sikap sponsor utama, Semen Bosowa, yang tak kunjung membayarkan nilai inverstasinya kepada PSM. Apalagi manajemen PT PSM, sudah membuat kerja sama dengan pihak Kompas TV.
"Seharusnya pak Sadikin yang juga merupakan salah satu komisaris Bosowa Corporation bisa membantu PSM dalam hal sponsor. Tapi nyatanya tidak ada. Itu juga yang kami, para suporter tidak mengerti," kata Sadat.
Tolong Bantuannya
Hal senada juga disampaikan oleh Andi Nurhani selaku Menteri Peranan Wanita kelompok suporter The Maczman. "Tolong ketua umum jangan selalu cueklah. Coba ki beri saran dan motivasi kepada pemain. Turun tangan maki dulu selesaikan itu gajinya pemain. Supaya bisa dilakukan evaluasi cepat. Apalagi pak Sadikin itu petinggi di perusahaan seperti Bosowa," kata Andi Nurhani.
Pihak Bosowa disebut enggan membayarkan dana sponsorsip karena saat itu pertandingan PSM tidak disiarkan langsung televisi. Namun kemudian manajemen sudah menggandeng Kompas TV, tapi tetap tidak ada perhatian.
Sayang, Sadikin beberapa kali dikonfirmasi tetap sulit dihubungi. Nomor ponsel yang selama dipakai tidak aktif lagi.(Tribun Timur/mik)