Bontang FC Mundur, Kompetisi IPL Kini Hanya Diikuti 15 Klub
Kisruh kompetisi Indonesia Premier League (IPL) kembali memanas.
TRIBUNNEWS.COM – Kisruh kompetisi Indonesia Premier League (IPL) kembali memanas. Kali ini datang dari tim asal Kalimantan Timur, Bontang FC, yang menyatakan mundur dari kompetisi IPL musim 2013 ini.
Sejalan dengan itu, pertandingan antara PSM menghadapi Bontang FC pada tanggal 20 Oktober pada pukul 19:30 WIta di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging pada putaran kedua dipastikan tidak akan terjadi.
PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator IPL telah menerima surat pengunduran diri klub berjuluk 'Laskar Bukit Tursina' tersebut. Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi dari CEO Bontang FC Arief Budi Santoso. Namun jauh sebelum jadwal revisi putaran kedua dilaksanakan, Arief sudah menyatakan keinginannya agar IPL dibubarkan saja.
"Pelaksanaan kompetisi IPL memang harus ditinjau ulang. Jika dilihat tidak bagus kondisinya. Sebaiknya diberhentikan saja. Klub rugi besar tanpa mendapat apa-apa. Baiknya dibubarkan saja," ujar beberapa waktu lalu.
Pernyataan mundur Bontang FC sudah diterima oleh PT LPIS pada Senin (26/8/2013) malam dan dalam surat tersebut, klub menyatakan mundur dari kompetisi IPL.
Dengan mundurnya Bontang FC, maka kontestan kompetisi IPL dibawa kendali PT LPIS kini hanya 15 klub saja. Itupun dengan asumsi, klub-klub yang selama ini bermasalah seperti Persija IPL, Persepar Palangkaraya, Persibo Bojonegoro, dan lainnya tidak ikut-ikutan mundur.
Namun meski Bontang mundur, kompetisi disebutkan akan tetap berjalan dan tidak akan mengganggu jadwal yang telah dirilis kepada klub-klub IPL. "Apapun yang terjadi kami akan terus menjalankan regulasi yang ada," kata General Manajer PT LPIS, Didied Afandi, Selasa (27/8/2013).
Jika memang seperti itu dan tidak ada perubahan jadwal lagi, bisa saja status PSM dan klub-klub IPL lainnya akan dinyatakan menang WO atas Bontang FC. Tapi kondisi berbeda juga bisa bertolak belakang, poin yang diraih dari laga melawan Bontang, bakal dihapuskan.(Tribun Timur/mik)