Suporter Persis dan PSS Bentrok, Motor Pelat Solo Dibakar Massa di Jogja
Meski sempat dipukul, beruntung, pengendara tersebut dapat melarikan diri.
TRIBUNNEWS.COM – Setelah tersiar kabar terjadi kerusuhan di stadion Manahan, Solo saat laga Persis Solo menjamu PSS Sleman, Rabu (4/8/2013) sekitar pukul 18.50 WIB, ratusan orang yang diduga pendukung PSS Sleman melakukan sweeping di jalan Solo-Jogja tepatnya di Dusun Koplak, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten. Dalam aksi sweeping itu, massa membakar satu motor berpelat nomor AD (Solo).
Giono (57), warga Dusun Koplak, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten memaparkan, peristiwa pembakaran berawal sekitar pukul 18.50 WIB. Saat itu, ada ratusan orang berhenti di sebelah Timur Tugu depan candi Prambanan. Di waktu bersamaan, seorang pengendara sepeda motor melintas di jalur lambat Solo-Jogja. Melihat motor yang melintas berpelat nomor AD, massa lantas mengejar dan meminta pengendara sepeda motor tersebut berhenti.
"Tadi, yang naik motor pelat AD itu distop, terus dipukuli," terang Giono (57), warga Dusun Koplak, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (4/9/2013) malam.
Meski sempat dipukul, beruntung, pengendara tersebut dapat melarikan diri. Namun nahas, motor yang dikendarai menjadi bulan-bulanan massa dan dibakar di jalur lambat arah Solo-Jogja. "Sebagian suporter lari mengejar, yang lainnya membakar motor," jelas Giono.
Sementara itu, saksi mata lainnya, Kentun (55) mengungkapkan, pemilik motor yang dibakar mengenakan kaos Pasoepati. Korban diselamatkan oleh beberapa warga yang saat itu kebetulan sedang berada di lokasi. Hanya memang, motor korban tidak bisa diselamatkan.
"Ada beberapa warga yang langsung menarik korban dan disembunyikan ke dalam kampung," katanya.
Melihat keadaan semakin mencekam, polisi bersama warga yang tinggal di perbatasan Sleman-Klaten bersama-sama mengarahkan setiap pengendara berpelat AD yang akan melintas ke perbatasan untuk berbalik arah. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, petugas kepolisian baik dari Sleman maupun Klaten berjaga di daerah perbatasan. Sampai berita ini diturunkan keadaan di perbatasan Sleman-Klaten tepatnya di depan candi Prambanan sudah kembali normal.