PSSI Kampanye No Flare, No Fireworks, No Banned
Sukarelawan memberikan penyuluhan kepada penonton supaya tidak menyalakan flare dan kembang api
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengimbau, kepada penonton supaya berlaku tertib selama pertandingan babak kualifikasi Grup G Piala Asia U-19 pada 2014.
Asosiasi sepak bola pimpinan Djohar Arifin Husin itu menugaskan tenaga sukarelawan untuk mengimbau penonton tidak menyalakan kembang api dan flare di stadion selama berlangsungnya babak kualifikasi Piala Asia. Sukarelawan itu bertugas sewaktu hari H pertandingan.
Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta dipilih sebagai tempat penyelenggara. Sejumlah empat negara berada di Grup G, yakni Indonesia, Laos, Filipina, dan Korea Selatan. Pertandingan berlangsung pada 8 sampai 12 Oktober.
“Kami menugaskan sejumlah 500 sukarelawan. Sukarelawan itu bertugas memberikan pemahaman kepada suporter supaya berlaku tertib. Sukarelawan merupakan bagian dari panitia lokal,” ujar Direktur Marketing PSSI, Edhi Prasetyo.
Berdasarkan pemantauan pada Selasa (8/10/2013) malam, sukarelawan bertugas pada hari-H pertandingan. Mereka ditempatkan di luar pintu – pintu masuk penonton ke dalam stadion. Sebagian besar sukarelawan merupakan siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Mahasiswa.
Sukarelawan memberikan penyuluhan kepada penonton supaya tidak menyalakan flare dan kembang api. Ini dilakukan, karena federasi sepak bola dunia (FIFA) melarang kedua benda itu dinyalakan saat pertandingan.
Seperti diketahui, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) melarang Indonesia menggelar pertandingan sebanyak dua kali tanpa penonton dan diharuskan membayar denda sebesar 45.500 USD atau Rp. 500 juta. Dua pertandingan kandang tanpa penonton, yaitu pada babak kualifikasi Piala Asia 2015 Grup C menghadapi Cina (15/10/2013) dan Irak pada (19/11/2013).
Pemberian sanksi itu dijatuhkan, karena ulah suporter menyalakan kembang api dan flare di laga babak kualifikasi Piala Asia U-22 di Riau pada Juli 2012.
“Kami bertugas memberikan informasi kepada penonton supaya jangan berbuat rusuh. Kemudian tidak boleh menyalakan flare dan kembang api di stadion. Nanti PSSI mendapatkan denda dari AFC, karena ulah penonton,” kata Hani Hazrina salah satu sukarelawan.
Hani menjelaskan, dia bekerja selama berlangsungnya babak kualifikasi Grup G Piala Asia U-19. Dia bertugas mulai pukul 15.00 WIB sampai berakhirnya pertandingan. “Saya bekerja pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Setiap ada pertandingan,” ujarnya.
Terlihat dia memberikan brosur kepada semua orang disekitaran stadion. Brosur itu bertuliskan “No Flare, No Fireworks, No Banned,”.
Gabriele Motto menambahkan, setelah memberikan informasi, sukarelawan juga meminta kepada penonton supaya dapat menyampaikan informasi tersebut kepada rekan – rekan yang lain.
“Kami meminta kepada penonton untuk dapat memberikan informasi ini kepada rekannya. Intinya, supaya PSSI tidak mendapatkan sanksi, karena suporter berbuat ulah,” tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.