Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

PSSI, Blusukanlah Cari Pemain Berbakat Baru

Timnas Indonesia U-19 menjadi contoh, bahwa anak-anak Indonesia punya bakat terpendam di bidang sepak bola.

Penulis: Glery Lazuardi
zoom-in PSSI, Blusukanlah Cari Pemain Berbakat Baru
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Kapten Timnas Indonesia U-19 Evan Dimas Darmono (6) melakukan selebrasi bersama rekan-rekannya, usai mencetak gol ketiganya ke gawang Korea Selatan, dalam pertandingan babak peyisihan Grup G Piala AFC U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas Indonesia U-19 menjadi contoh, bahwa anak-anak Indonesia punya bakat terpendam di bidang sepak bola.

Timo Scheunemann, pelatih berkewarganegaraan Jerman mengatakan, tugas PSSI adalah menemukan anak-anak berbakat itu melalui sarana pencarian pemain atau scouting.

“Potensi tidak perlu diperdebatkan. Indonesia penduduknya gila sepak bola. Pasti banyak pemain jago. Masalahnya, talenta dilahirkan dan ditempa. Penduduk banyak, tapi bagaimana mau jadi pesepak bola kalau tidak ditempa,” tutur Timo saat dihubungi, Rabu (16/10/2013) malam.

Menurut pelatih berumur 39 tahun, diperlukan scouting sistematis dan berjenjang untuk mencari pemain.

Timo memuji langkah jitu Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri, yang mencari pemain hingga ke Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur.

Di Pulau Alor, pelatih kelahiran Sumatera Barat menemukan Yabes Roni Malaifani, salah satu bintang sepak bola masa depan Indonesia.

“Adanya sistem untuk memantau pemain. Scouting paling penting dalam pembentukan tim. Scouting perlu waktu. Indra Sjafri punya titik tempat scouting, ini memermudah dia mencari pemain,” tutur mantan pelatih Persema Malang.

BERITA TERKAIT

Setelah berhasil membawa Timnas Indonesia U-19 meraih gelar juara Piala AFF dan lolos ke putaran final Piala Asia, Timo Scheunemann meminta PSSI tidak terlena. Sebab, diperlukan pembentukan tim baru, pasca-generasi Evan Dimas dan kawan-kawan.

Karena itu, lanjut Timo, perlu sebuah sistem yang bekerja mencari pemain. Jangan lagi memiliki ketergantungan kepada pelatih Indra Sjafri untuk mencari bakat-bakat terpendam di daerah.

“Scouting itu sistematis dan berjenjang. Setelah era Evan Dimas dan kawan-kawan, tentunya PSSI sudah menyiapkan timnas sejak usia 15 tahun. Jangan tergantung pada Indra Sjafri, jadi harus mengandalkan sistem. Nanti dapat pelatih yang tidak seperti Indra sjafri seperti apa?” paparnya.

PSSI, bebernya, harus punya pedoman untuk mencari pemain. Kemudian, para pemain mengikuti seleksi. Pemain terbaik berhak masuk timnas. Juga, diperlukan pelatih di daerah yang berkualitas.

“Negara berpenduduk tidak terlalu banyak seperti Jerman menerapkan scouting, sehingga negara itu langganan Piala Dunia,” cetusnya. (*)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas