Gubernur Sulbar Sempat tak Percaya, Maldini Pali Anak Mamuju
KEPUTUSAN memberikan rumah seharga Rp 680 juta berikut isinya kepada Maldini Pali, bukan kehendak Gubernur Anwar Adnan Saleh
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com - KEPUTUSAN memberikan rumah seharga Rp 680 juta berikut isinya kepada Maldini Pali, bukan kehendak Gubernur Anwar Adnan Saleh belaka.
"Saya melibatkan wakil gubernur, sekda, dan pimpinan DPRD Sulbar," katanya tentang hadiah yang diberikan kepada anggota skuat Timnas Indonesia U-19 itu.
Dia menyebutkan, dalam nomenklatur APBD Sulbar 2013/2014, bantuan itu dikategorikan Bantuan Prestasi.
Bahkan, kata Anwar, prestasi Maldini Pali ini selanjutnya menginspirasi pemprov dan DPRD Sulbar untuk APBD 2014 kita alokasi dana untuk beli lahan 2 Ha, untuk kampung atlet berprestasi nasional dan internasional.
"Nanti type dan besar rumahnya sesuai prestasinya. Biarlah dulu Maldini ini terpisah, sendiri sebab memang dia beda. Dia memberi harapan besar, di tengah keterpurukan preastasi internasinla kita," kata Anwar.
Anwar mengaku sempat tak percaya, jika Maldini adalah pemain sepak bola kelahiran Mamuju. "Saya ini pecinta bola, setiap pertandingan bola sejak muda selalu saya ikuti. Tapi waktu lihat pemain nomor 15 goreng bola, saya bilang dia ini yang jago. Karena Maldini, gol-gol pemain Jawa Timur itu ada," katanya tentang anak dari Paulus Pali dan Ester Tambing itu.
Anwar mengaku, sejak timnas U-19 bermain dia selalu menonton live. "tak pernah saya lewatkan."
"Saya pulang dari Jakarta, saya diberitahu oleh staf soal ada pemain timnas asal Mamuju. Saya tidak percaya. Lalu anak saya (Raditya Anwar, 22) yang kuliah di Pelita Harapan Jakarta, beritahu saya ada anak Mamuju, saya juga belum percaya. Istri saya di rumah juga bilang begitu,. saya belum yakin."
Keesokan harinya, jelas Anwar, dia menyuruh stafnya mencari tahu. 15 menit kemudian staf itu datang justru bersama orangtua Maldini yang pegawai rendahan di Biro Hukum Kantor Gubernur Sulbar. Kejadian itu, setelah Maldini cs juara AFF di Surabaya.
Yang membuat Anwar kian bangga, sebab saat Timnas U-19 mengalahkah Macan Asia, Korsel di Jakarta, Anwar justru menyaksikan itu di TV nasional di Singapura.
"Saya dan staf habis rapat di Batam. Saya takl sempat lihat live. Lalu nyebrang ke Singapura justru di hotel, restoran dan bandara, gambar Maldini diputar berulang-ulang di TV luar negeri." katanya.
Sepulang dari Singapura, Anwar lalu berinisiatif menemui Maldini di rumahnya. "Eh, tahu-tahunya kami satu pesawat dari Jakarta, dan sama -sama ke Mamuju, itu di luar dugaan saya," kata Anwar.
Di malam takbiran Idul Adha, Anwar pun meminta diantar ke rumah Maldini. "Tapi karena saat itu mati lapu, gelap gulita, staf dan pejabat larang saya. Jangan pak, bahaya gelap. Maldini itu tinggal di loorong yang paling sempit di Mamuju."
Anwar menunda hingga keesokan harinya. "Dan saat dia melihat rumah keluarha perantau asal Tana Toraja dan Mamasa itu, Anwar kian yakin dengan prestasi dan doa keluarga ini.
"Eh, Gubernur Sulawesi Utara, Pak Sarundajang telepon. Katanya adiknya Maldini itu juara dua, hanya dikalahkan Filipina di kontes paduan suara Internasional di Manado, saya kian yakin bahwa tidak salah jika kita memberi penghargaan yang lebih." katanya.
Anwar menilai Maldini masih polos. "Saya berpesan, tolong jauhi narkoba dan alkohol."
Saya juga berharap dia tak cepat puas dan jangan terkontaminasi cdengan gemerlapnya kehidupan di Ibu kota dan klub profesional. tetap rendah dirilah. (cr7/cr8)