Berkelahi dengan Sang Ayah, Ravel Morrison Tolak Pakai Nama Morrison
Liga Inggris punya peraturan tentang penggunaan nama punggung. Pemain bisa meminta nama punggung khusus dengan alasan jelas melalui klub.
Penulis: Deny Budiman
TRIBUNNEWS.COM – Ravel Morrison memang pebola yang kontroversial. Gelandang West Ham United ini meminta dispensasi khusus kepada Liga Inggris agar ia bisa memakai nama depannya di punggung seragam West Ham. Jadi, pemain bernomor punggung 15 ini memakai nama "Ravel", dan bukannya "Morrison" sebagaimana lazimnya para pemain lain.
Liga Inggris memang punya peraturan tentang penggunaan nama punggung. Bahwa setiap pemain harus memakai seragam dengan bagian belakang yang menampilkan nomor dan nama keluarga atau nama lain yang disetujui oleh dewan.
Pemain bisa meminta nama punggung khusus dengan alasan jelas melalui klub. Tapi, Liga Inggris berhak menolak bila alasan yang digunakan tidak valid.
Ravel Morrison memakai nama punggung Ravel saat bertanding melawan Tottenham Hotspur, beberapa waktu lalu. Nama tersebut diyakini sebagai wujud ketidakharmonisan hubungan antara dirinya dan sang ayah.
Dilansir Mirror.co.uk, hubungan Ravel dan orangtuanya memang renggang. Bahkan, ia sempat dituduh menyerang sang ibu. Sebelum ke West Ham, Ravel tinggal bersama kakek dan neneknya di Denton, Manchester.
Catatan masalah Ravel itu pula yang diyakini menjadi penyebab Sir Alex Ferguson membiarkannya meninggalkan Manchester United pada 2012. Kala itu, ia kerap disebut bad boy karena sering bermasalah dengan rekan-rekannya, maupun karena kerap indisipliner.
Saat ini, nama Ravel melambung setelah memborong dua gol saat Inggris U21 melibas Lithuania 5-0 pada kualifikasi grup Piala Euro U21 tengah pekan lalu. Yang memalukan, ia bersitegang dengan Wilfried Zaha di tengah lapangan.
Ravel yang telah mencetak dua gol terlihat mendorong dan menyikut Zaha,sesaat setelah sepak pojok di menit ke 77. Ravel tampaknya marah lantaran tak diberi kesempatan mencetak hattrick pada laga di Stadion Portman Road, Ipswich, Inggris itu. Dasar sama-sama darah muda, Zaha yang tak terima dipersalahkan balik mengkonfrontasi Morrison. Untungnya, keributan mereda setelah keduanya dilerai oleh rekan-rekannya.