TRIBUNNEWS.COM - Gerard Houllier mengakui bahwa ia bertengkar dengan pemain bintang Prancis dan Bayern Muenchen, Franck Ribery.

Insiden tersebut terjadi usai uji coba antara Australia dan Prancis di Paris, awal bulan ini. Prancis menang besar, 6-0.

Sebagaimana dilansir Soccernet, Houllier, yang melatih Tim Nasional Prancis pada 1992-1993, mendatangi kamar ganti di Stadion Parc des Princes usai pertandingan dan berusaha mendekati Ribery.

Entah bagaimana mulanya, beberapa pemain Tim Nasional Prancis lainnya kemudian berusaha menenangkan Ribery.

Ketika dihubungi L’Equipe pada Selasa lalu, Houllier akhirnya buka suara. Mantan pelatih Liverpool, Lyon, dan Aston Villa ini mengakui pertengkarannya dengan Ribery usai laga pada 11 Oktober tersebut.

Meski demikian, kakek berusia 66 tahun tersebut enggan membahas lebih dalam permasalahan antara dirinya dan Ribery.

L’Equipe menyebutkan, mantan Direktur Tehnik Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) tidak ingin mengganggu persiapan Prancis melawan Ukraina di play-off Piala Dunia 2014 bulan depan.

France Football memperkirakan Ribery kesal dengan pernyataan Houllier tentang Timnas Prancis di majalah bulan lalu.

Houllier mengakui Ribery sebagai pemain berkualitas. Tapi, ia juga menyebut pemain berusia 30 tahun tersebut bukan pemain kelas dunia yang bisa membuat timnya meraih kemenangan seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo.

Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Kamis (24/10/2013)