Jadi Presiden Inter Milan, Erick Thohir Langsung Sindir AC Milan
Pengusaha asal Indonesia, Erick Thohir telah resmi ditetapkan sebagai Presiden baru Inter Milan
Penulis: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM – Pengusaha asal Indonesia, Erick Thohir telah resmi ditetapkan sebagai Presiden baru Inter Milan pada Sabtu (16/11/2013). Erick menggantikan posisi Massimo Moratti yang telah menangani I Nerazzurri sejak 1995.
Dalam pernyataan resmi pertamanya sebagai Presiden Inter Milan, Erick langsung mengeluarkan psywar dengan menyindir rival sekota Inter, AC Milan. Sindiran itu sekaligus menyemangati petinggi klub.
"Chi non salta Rossonero è! (Jika Anda tidak melompat maka Anda adalah pendukung AC Milan)," kata Erick yang disambut senyum Moratti dan para jurnalis.
Kalimat tersebut sangat populer diteriakkan suporter di Giuseppe Meazza untuk melabeli pendukung AC Milan yang dikenal gemar duduk daripada berjingkrak.
Erick berkata, menjadi Presiden Inter Milan merupakan sebuah pencapaian fenomenal. Ia menganggap hal itu sebagai mimpi yang menjadi kenyataan. Karenanya, Erick berterima kasih kepada Tuhan, keluarga, dan koleganya yang membantunya bisa mewujudkan mimpi itu.
Erick bersama Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo menjadi pemilik mayoritas saham klub. Melalui konsorsium International Sports Capital (ISC) membeli 70 persen saham Inter sebesar 350 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,4 triliun.
"Hanya akan ada 10 klub dikenal di dunia dalam satu dekade karena mereka akan menang dan sehat. Inter Milan akan menjadi salah satu dari mereka. Tujuan kami adalah untuk memastikan klub kami akan lebih kuat," ungkapnya dikutip Football Italia.
"Jadi manajemen baru, bersama dengan Angelomario (putra Massimo Moratti), dewan direksi, saya sendiri, Handy Soetedjo, dan Rosan Roeslani kita harus bekerja keras. Kita harus fokus dan bekerja sama untuk membuat hal ini terjadi," tegasnya.
Dengan ditetapkannya Erick Thohir sebagai presiden, hal itu menjadi akhir dari era Moratti yang menguasai Inter sejak 1995. Selama 18 tahun memimpin Inter, Massimo Moratti memberikan lima gelar Scudetto, empat titel Coppa Italia, satu trofi Liga Champions, satu Piala UEFA, dan satu Piala Dunia Antarklub. Tahun tersuksesnya di 2010 saat Nerazzuri meraih tiga gelar dalam semusim.
Erick Thohir mengetahui tugasnya itu dan ia pun bertekad untuk bisa meneruskan jejak kesuksesan Moratti bersama Inter saat ini. Ia sendiri sudah terkesan dengan kerja Walter Mazzarri sejauh ini yang berhasil membawa Inter untuk sementara berada di posisi keempat.
Inter Milan yang dilatih Mazzarri sedang dalam tahap bangkit kembali setelah hasil mengecewakan pada musim kompetisi 2012-2013 di bawah Andrea Stramaccioni. Diharapkan dalam 2-3 tahun ke depan, Inter sudah bisa kembali kompetitif seperti yang sudah-sudah.
"Dasar tim ini sudah dibangun dalam tiga bulan terakhir, tapi jelas untuk 2-3 tahun ke depan tantangannya buat kami adalah membuat tim ini menjadi lebih stabil dan mampu bersaing.
Itulah alasannya mengapa kami bertemu pelatih Mazzarri kemarin dan kami percaya akan kinerjanya. Dan diharapkam kami bisa konsisten dan bersama-sama menjadi tim juara lagi," kata Erick.(Tribunnews.com/cen)