Keluarga Akhirnya Bisa Melihat Jenazah Salomon Bengondo
Seorang petugas kamar jenazah dibantu dua petugas keamanan, membuka lemari pendingin tempat jenazah disimpan.
Penulis: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pihak keluarga yang diwakili Beliby Ferdinand, mengizinkan jenazah kakaknya, Salomon Bengondo, diperlihatkan.
Itu terjadi pada Senin (2/12/2013) sekitar pukul 17.00 WIB. Jenazah pesepak bola asal Kamerun, disimpan di lemari pendingin ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang.
Seorang petugas kamar jenazah dibantu dua petugas keamanan, membuka lemari pendingin tempat jenazah disimpan.
Tribunnews.com berkesempatan melihat langsung jenazah Salomon Bengondo. Di ruang jenazah, selain Beliby Ferdinand, hadir pula teman-teman almarhum dan Simon Atangana, selaku perwakilan pesepak bola Kamerun di Indonesia.
Sewaktu pintu lemari pendingin terbuka, terlihat sosok Salomon Bengondo terbujur kaku. Kedua tangannya didekapkan di dada. Bau anyir seketika tercium, sebab Salomon sudah empat hari meninggal.
Selama lima menit, pihak rumah sakit mengizinkan keluarga melihat jenazah. Setelah melihat jenazah, petugas kamar meletakkan kembali jenazah ke tempat semula.
Raut wajah sedih terpancar dari Beliby Ferdinand, adik Salomon Bengondo. Ia terlihat menunduk, kemudian matanya berkaca-kaca.
Tidak hanya Beliby yang menunjukkan kesedihan, Hani Kristina, teman dekat Salomon Bengondo, pun merasa kehilangan. Hani mendekap erat Beliby Ferdinand. Dia merasa sedih, karena teman dekatnya pergi menghadap Tuhan.
Salomon tak punya cukup biaya untuk mengobati penyakit di bagian perutnya. Hingga akhir hayatnya pada Jumat (29/11/2013) pagi, dia tidak mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya.
Hidup Salomon di Indonesia sangat sulit, karena manajemen Persipro Probolinggo, tempat dia bermain di kompetisi Divisi Utama di bawah PT LPIS pada musim 2012-2013, tidak membayar gaji Solomon selama semusim. Dia hanya dibayar 15 persen dari nilai kontrak yang dijanjikan. (*)