RD Akui Koordinasi dan Komunikasi Antar-pemain Buruk
Lini depan kembali menjadi titik lemah Timnas Indonesia U-23.
Penulis: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Lini depan kembali menjadi titik lemah Timnas Indonesia U-23.
Serangkaian peluang diciptakan Andik Vermansah dan kawan-kawan ke gawang Kamboja, namun hanya satu gol tercipta melalui kaki Yandi Sofyan, pada menit ke-53.
Pertandingan Indonesia U-23 melawan Kamboja merupakan laga babak penyisihan Grup B SEA Games 2013, yang digelar di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, Senin (9/12/2013).
“Pada babak pertama, pemain bermain tidak bagus. Mereka banyak melakukan kesalahan. Koordinasi dan komunikasi antar-pemain buruk,” kata Pelatih Timnas Indonesia U-23 Rahmad Darmawan, dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Senin (9/12/2013).
“Pada babak kedua, saya bilang kepada pemain harus bermain lebih tenang. Sebab, penting untuk bermain enjoy di laga pertama,” ungkapnya.
Mengantisipasi mandulnya pemain di lini depan, Rahmad Darmawan mengaku telah melakukan pergantian formasi dan strategi. Namun, perubahan yang dilakukan tidak mengubah keadaan.
“Kami melakukan kombinasi, tapi masih banyak juga peluang yang terbuang. Dalam permainan hari ini. Fandi Eko awalnya mau jadi starter, tapi ternyata masih sakit sehingga berubah,” jelasnya.
“Akhirnya, saya dorong Yandi Sofyan bermain sebagai striker. Saya tahu, dia tidak sedang dalam kondisi terbaik, tapi saya mainkan. Saya juga ingin melihat Ferinando Pahabol, tapi saya pasang Yandi dulu. Saya senang Yandi bisa cetak gol, tapi sebenarnya permainannya belum bagus,” bebernya. (*)