Mamadou Sakho: Liverpool Seperti Sebuah Keluarga
Sakho mengaku penyesuaian dirinya terbantu oleh klub yang dia anggap sebagai keluarga.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, LIVERPOOL – Bek Liverpool, Mamadou Sakho, mengaku masih menemui hambatan saat menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya di kota Liverpool. Sakho mengaku penyesuaian dirinya terbantu oleh klub yang dia anggap sebagai keluarga.
Mamadou Sakho digaet Liverpool dari klub Prancis, Paris Saint Germain, pada akhir tenggat waktu bursa transfer musim panas silam. Sejak bergabung Sakho termasuk pemain andalan manajer Brendan Rodgers di lini pertahanan The Reds. Sejauh ini Sakho sudah bermain 9 kali di Premier League.
Sakho menilai gaya sepak bola di Perancis dan Inggris sangat berbeda. Menurut Sakho gaya main di Inggris lebih cepat dan lebih mengandalkan fisik. Sakho mengaku perbedaan gaya bermain itu tidak menjadi masalah berarti, namun yang sedikit menghambat kariernya di Liverpool adalah bahasa Inggris, terutama aksen Scouse khas orang-orang Merseyside.
“Bahasa Inggris saya semakin baik karena saya selalu belajar bahasa Inggris, namun aksen Scouse sangat sulit bagi saya karena ketika orang-orang Scouse berbicara kepada saya, terdengar seperti aksen Belanda. Mereka berbicara sangat cepat dan sangat sulit bagi saya,” ungkap Sakho kepada situs resmi Liverpool seperti dikutip Tribunnews.com.
Namun demikian, komunikasi Sakho selama di Liverpool tidak terlalu terhambat. Di tim, terdapat Aly Cisshoko dan Kolo Toure yang berbahasa Prancis. Selain kedua pemain tersebut pemain-pemain seperti Daniel Sturridge dan Steven Gerrard juga membantu penyesuaian dirinya.
“Liverpool seperti sebuah klub keluarga sehingga di dalam hati saya benar-benar merasa seperti di rumah. Saya merasa senang di Liverpool. Saya sangat senang kami memiliki tim yang hebat,” tutur Sakho.
“Orang-orang Liverpool sangat ramah dan saya menyukai kota ini. Keluarga saya juga senang di sini,” sambung pemuda 23 tahun tersebut.