Ada Geng-gengan di Timnas U-23?
Pemain timnas U-23 terbelah dalam beberapa kelompok pergaulan
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Keluhan para pemain timnas U-23 bermain kurang kolektif dilontarkan pelatih Rahmad Darmawan usai laga perdana SEA Games melawan Kamboja. Pada dua laga lanjutan, menghadapi Thailand dan Timor Leste, situasi tak membaik. Ada kesan para pemain tampil ‘sendiri-sendiri’.
Rumor tak sedap berembus menyangkut kondisi internal Tim Garuda Muda di Yangoon. Punggawa timnas tidak kompak, baik saat tampil di lapangan atau menjalani aktivitas sehari-hari.
Pemain timnas U-23 terbelah dalam beberapa kelompok pergaulan. Istilah geng luar negeri atau dalam negeri mencuat. Para pemain jebolan program SAD Uruguay, macam Manahati Lestusen, Alfin Tuasalamony, Yandi Sofyan, Rizky Pellu, plus Diego Michiels yang pernah berkiprah di Belanda, lebih sering bersama secara berkelompok. Mereka tak membaur dengan pemain-pemain lokal macam Andik Vermansah, Bayu Gatra, Dendi Santoso, serta Dedi Kusnandar.
Pemain senior seperti Egi Melgiansyah, Kurnia Meiga, serta Andritany Ardhiyasa lebih sering memisahkan diri sehingga dituding menciptakan komunitas eksklusif.
Istilah kelompok Betawi dilontarkan Ramdani Lestaluhu ke rekan-rekannya yang sejak kecil meretas karier di ibu kota. “Biasalah, sesama Betawi nongkrongnya ya sama Betawi,” tutur Ramdani.
Dua pemain Papua, Nelson Alom serta Roni Esar, juga memisahkan diri dari kelompok pemain lain. Praktis hanya Ramdani, Ferinando Pahabol, dan Andri Ibo yang bisa membaur dengan kelompok-kelompok kecil pemain timnas U-23.
Saat Harian BOLA menyambangi Hotel Yangoon, kesan Garuda Muda terpecah kental terlihat. Di lantai tujuh tempat timnas U-23 menginap, tampak Bayu asyik nongkrong bareng ofisial tim. Padahal, hanya berbeda beberapa kamar saja tiga pemain, Ferinando, Alfin, dan Ramdani, asyik bermain gim.
Pelatih menolak tudingan tim asuhannya tidak menyatu. “Para pemain solid. Mereka kompak luar dalam,” ujar Rahmad.
Patokan Rahmad adalah para pemain terlihat bercengkrama dalam rangkaian kegiatan kebersamaan yang dibuatnya sepanjang pelatnas. Misalnya saat outbound di Pulau Pelangi, Kepulauan Seribu, sepekan menjelang keberangkatan ke Myanmar.
Hanya, menurut salah satu pemain yang minta namanya dirahasiakan, kekompakan itu semu. Pada praktiknya, pemain terpencar ke sejumlah kelompok pergaulan. “Rasanya kurang enak,” tuturnya.
Sikap Rahmad yang banyak diam karena tekanan atas hasil mengecewakan membuat para pemain merasa sungkan menyampaikan keluh kesah tentang kondisi yang sebenarnya terjadi dalam tim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.