TRIBUNNEWS.COM – Angel Di Maria tidak lagi jadi pemain utama Real Madrid sejak kedatangan Gareth Bale musim ini. Pemain asal Argentina itu harus rela tergeser jadi pilihan kedua setelah namanya kalah besar dengan Bale yang berstatus pemain termahal dunia.

Tetapi Di Maria belum terlihat putus asa untuk kembali mendapatkan jatahnya sebagai pemain utama. Dia terus memamerkan kelebihan yang dimilikinya untuk mengubah pikiran Carlo Ancelotti agar kembali memilihnya.

Di Maria pun punya modal bagus untuk kembali tampil saat Madrid melakoni laga lanjutan kompetisi Liga Primera Spanyol melawan Valencia, Senin (23/12) dinihari, di Estadio de Mestalla.

Winger asal Argentina saat ini tercatat sebagai pemain pertama yang mencetak gol di tiga kompetisi berbeda setelah satu gol penalti dilesakkanya ke gawang Olimpic Xativa di ajang Copa del Rey, Kamis lalu.

Catatan gol Di Maria di kompetisi La Liga baru satu. Sementara di kompetisi Liga Champions tercatat pemain rekrutan mantan pelatih Real Madrid Jose Mourinho itu telah mencetak tiga gol.

Rangkaian catatan itulah yang harus dipikirkan Ancelotti untuk berpikir dua kali membangkucadangkan Di Maria pada laga melawan Valencia. "Saya ingin terus mendapat kesempatan main," kata Di Maria dilansir situs resmi Madrid.

Menyusul tidak fitnya kondisi fisik Bale dan Cristiano Ronaldo, kesempatan Di Maria untuk tampil melawan Valencia semakin besar. Bahkan dia bisa menjadi malaikat untuk memberi kemenangan sebagai kado Natal dan Tahun Baru.

Selain fokus pada pemilihan pemain di lini depan, Ancelotti akan berhadapan dengan situasi sulit untuk menentukan pemain di sektor pertahanan. Hal ini menyusul masalah serius yang sedang dihadapi sejumlah pemain belakang Los Blancos.

Dua pemain palang pintu Madrid di sektor bek tengah Raphael Varane dan Pepe dipastikan tidak bisa berangkat ke Mestalla. Varane mengalami cedera lutut sementara Pepe dilarang tampil karena telah mengantongi lima kartu kuning.

Untungnya hukuman kartu merah untuk Sergio Ramos dicabut setelah kubu Madrid mengajukan banding. Ramos mendapatkan kartu merah (dua kartu kuning) pada pertandingan menghadapi Osasuna di laga terakhir La Liga, pekan lalu.

Kemungkinan besar pemain muda bernama Nacho dipersiapkan untuk bedruet dengan Ramos di jantung pertahanan. Pemain berusia 23 tahun ini sudah dicoba melawan Olimpic Xativa saat Madrid menang 2-0.

Real Madrid menatap laga ini dengan harapan bisa bangkit setelah hanya meraih hasil seri di laga terakhir melawan Osasuna. Hasil seri tersebut mengakhiri lima laga dengan kemenangan yang dibukukan salah satu tim raksasa Spanyol itu di pentas La Liga. Kemenangan atas Valencia juga akan memperpendek gap Madrid dengan Barcelona dan Atletico Madrid.

Real Madrid dalam sejarahnya selalu superior dari Valencia. Mereka belum pernah kalah dalam 10 pertemuan terakhir kedua tim. Tetapi Ancelotti akan mengkhawatirkan kebangkitan tim Kelelawar yang baru saja mengganti pelatih setelah Miroslav Djukic dipecat.

Valencia terpaksa memecat pelatihnya setelah tampil tidak konsisten sejak Juni lalu. Buruknya performa Los Che itu menyebabkan mereka kini tertidur di urutan sembilan klasemen La Liga.

Pada laga melawan Real Madrid nanti, Valencia akan ditemani pelatih muda berstatus karateker, Nico Estevez. Pelatih sementara ini dalam debutnya membawa Valencia menang 1-0 atas Gimnastic dan meloloskan tim Kelelawar ke babak 16 besar Copa del Rey.

Manajemen Valencia tinggal selangkah lagi mendapatkan pelatih baru asal Argentina, yaitu Juan Antonio Pizz. Di akhir pekan lalu, Pizzi, 45 tahun, sukses mengantarkan San Lorenzo meraih gelar juara Torneo Apertura.