Pemisahan Persebaya-Arema Bukan Karena Alasan Keamanan
Rivalitas antara dua klub besar di Jawa Timur, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dipastikan tidak terjadi di fase wilayah.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Rivalitas antara dua klub besar di Jawa Timur, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dipastikan tidak terjadi di fase wilayah. PSSI memutuskan memisah kedua kesebelasan.
Sebanyak 6 klub asal Jawa Timur memang tidak berada dalam satu wilayah. Arema Cronus bersama dengan Gresik United dan Persik Kediri berada di wilayah Barat. Sementara, Persebaya Surabaya tergabung di wilayah Timur, bersama Persepam Madura United dan Persela Lamongan.
Sekjen PSSI, Joko Driyono, mengatakan pemisahan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya didasarkan pada pertimbangan di kedua wilayah. Keamanan bukan menjadi alasan kedua klub dipisah.
“PSSI tidak mempertimbangkan kesulitan pengamanan terkait masalah historis suporter. Kami menggangap sepak bola tidak harus menjauhkan diri dari kesulitan itu. Ini menjadi tantangan,” kata Joko dalam konferensi pers di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (3/1/2014).
Meskipun Singo Edan dan Bajul Ijo tidak bertemu di fase wilayah, namun kedua kesebelasan dapat bertemu pada babak delapan besar. Syaratnya, kedua klub harus berada minimal di peringkat keempat di masing-masing wilayah.
“Potensi ketemu di babak delapan besar tak bisa dihindarkan,” tutur Joko.