Rachmat Yasin Dapat Sambutan Hangat Pimpin PSSI Jabar
Publik serta para pemangku kepentingan dan pelaku sepakbola di Jawa Barat masih menunggu gebrakan Rachmat Yasin
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Publik serta para pemangku kepentingan dan pelaku sepakbola di Jawa Barat masih menunggu gebrakan Rachmat Yasin setelah resmi terpilih sebagai pemimpin persepakbolaan Tanah Pasundan periode 2013-2017.
Rachmat Yasin yang terpilih secara aklamasi dalam musyawarah provinsi PSSI Jabar pada 28 Desember 2013 lalu di Hotel Savoy Homann, Bandung, sampai saat ini masih belum mengumumkan komposisi kepengurusan Asosiasi PSSI Jabar untuk masa jabatan empat tahun kedepan itu. Namun, ia memang masih memiliki waktu untuk memperoleh jajaran pembantunya yang cakap dan siap bekerja keras untuk bersama-sama membawa persepakbolaan Jabar lebih baik lagi.
Beberapa tokoh sepakbola nasional seperti Hardi, Tonny Aprilani, dan Tri Goestoro, sama-sama menyebutkan, 'stekaholder' sepakbola
Parahiyangan secara umum menyambut baik terpilihnya Bupati Bogor dua periode itu sebagai pengendali baru persepakbolaan Jabar.
"Rachmat Yasin adalah tokoh yang bertangan dingin, tidak banyak berbicara tetapi cenderung lebih suka langsung bekerja. Figur seperti
ini yang memang dibutuhkan oleh PSSI," demikian antara lain dikemukakan oleh Hardi, salah satu anggota Exco PSSI.
Adalah Hardi
pula yang menjadi representasi PSSI untuk membuka resmi Musprov PSSI Jabar pada medio Desember 2013 itu.
"PSSI tentu senang Jabar dipimpin oleh figur dengan karakter kuat seperti Rachmat Yasin itu," terang Hardi.
Pernyataan senada juga dikemukakan oleh Tonny Aprilani, yang juga anggota Exco PSSI.
"Rachmat Yasin ini sudah berpengalaman mengurus organisasi sepakbola, jadi publik tak meragukanya lagi," jelas Tonny, yang mengaku siap untuk bekerja-sama dengan Rachmat Yasin untuk memajukan sepakbola Jabar.
Tonny Aprilani sebelumnya memangku jabatan ketua pengprov PSSI Jabar sebelum terjadinya dualisme organisasi dengan terbentuknya
kepengurusan dibawah pimpinan Sukowiyono (alm). Dalam pemilihan ketua umum periode 2013-2017 ini Tonny Aprilani awalnya disebut-sebut akan mencalonkan diri kembali. Namun, belakangan ia mengundurkan diri, karena perangkapan jabatan memang tak dimungkinkan.
"Saya konsentrasi sebagai anggota Exco saja," ujar Tonny, dokter gigi yang pernah menjadi anggota DPR RI itu.
Sementara itu, menurut Tri Goestoro, Rachmat Yasin seyogyanya memang tak perlu buru-buru untuk menyampaikan personalia kepengurusannya.
Apalagi, kata Tri, Rachmat Yasin tentunya perlu waktu untuk memperoleh orang-orang yang profesional, yang mau dan mampu bekerja sama untuk membangun sepakbola Jabar lebih berhasil lagi. Tri juga tak meragukan rekam jejak Rachmat Yasin sebagai pemimpin yang baik, termasuk di sepakbola.
Dalam pandangan Tri Goestoro, komposisi kepengurusan Asosiasi PSSI Jabar nantinya juga tak perlu gemuk, meski Rachmat Yasin merasa harus mengakomodir kemauan dari banyak pihak.
"Mengakomodasi mungkin sah-sah saja tetapi jangan sampai nantinya malah merepotkan. Menurut saya, jauh lebih penting untuk membentuk kepengurusan yang benar-benar bisa mendukung kinerja yang baik. Untuk itu tentunya harus diperbanyak orang-orang yang profesional, bukan sekadar mencari orang yang mau mengabdi di sepakbola," terangnya.
Tri mengatakan, sekarang ini harus dirubah paradigma bahwa organisasi sepakbola harus diurusi oleh orang-orang yang siap untuk mengabdi.
"Sekarang ini sudah semakin dituntut organisasi sepakbola yang profesional, sehingga karenanya yang dibutuhkan juga orang-orang yang bersikap profesional," tegas mantan sekjen PSSI itu. (tb)