Suporter Persiba Mulai Padati Rumah Duka
Para pelayat mulai berdatangan di rumah duka Jupita, anggota kelompok suporter Persiba Bantul, Paserbumi yang meninggal akibat bentrokan.
Editor: Ravianto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Para pelayat mulai berdatangan di rumah duka Jupita, anggota kelompok suporter Persiba Bantul, Paserbumi yang meninggal akibat bentrokan.
Dari para pelayat itu, tampak puluhan anggota Paserbumi yang ingin memberikan penghormatan terakhir. Mereka berkumpul di jalan kecil yang menuju rumah duka, di RT 2 Dusun Cegokan, Kelurahan Wonolelo, Kecamatan Pleret.
Para Paserbumi terlihat mengenakan seragam merah. Suasana duka terlihat di wajah mereka. Sebab, salah seorang pengurus yang militan telah meninggal dunia.
"Jelas kami sangat merasa kehilangan. Mas Jupita sosok pekerja keras di Paserbumi," kata Yunita, salah seorang anggota Paserbumi yang ikut melayat, Rabu (12/2/2014).
Sebelum meninggal, Jupita sempat dirawat di RS Panti Rapih selama lima hari sejak Sabtu (8/2/2014). Sejak saat itu, Jupita mengalami koma dan tidak sadarkan diri berada di rumah sakit.
Jupita adalah korban bentrok yang terjadi antara Paserbumi dan Curva Nord Famiglia (CNF). Bentrok terjadi saat Persiba Bantul melawan Persiram Raja Ampat di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (8/2/2014) sore.