TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta Matador Football Club (JMFC) bekerjasama dengan Batalyon Zeni Kontruksi (Yonzikon) 14/SWC, segera menggelar turnamen sepakbola untuk pemain berusia 12 tahun kebawah.

Sasaran atau peserta turnamen ini adalah Sekolah Sekolah Sepakbola (SSB) seputaran Jabodetabek. Turnamen memperebutkan Piala Bergilir JMFC, Yonzikon 14/SWC, piala-piala tetap dan hadiah uang pembinaan.

Gelaran turnamen ini, ungkap pendiri sekaligus CEO JMFC Heru Pujihartono, sejatinya untuk membantu program PSSI dalam proses pembinaan pemain-pemain belia.

"Pemain-pemain muda membutuhkan kompetisi yang sehat dan berkualitas," jelas Heru, Jumat (14/2/2014).

Bukan sekadar kebetulan jika Heru Pujihartono mendapat dukungan penuh dari Mayor Czi Achmad Yussa, komandan baru Yonzikon 14/SWC, Srengseng Sawah, Jakarta. Mayor Czi Achmad Yussa, yang Kamis baru saja menggantikan Letkol Czi Arief Novianto sebagai Dan Yonzikon 14/SWC, sangat menyukai sepakbola. JMFC, yang didirikan lebih dari enam tahun silam, mengelola banyak tim, termasuk tim usia muda dalam SSB Matador, atau 'Matador Soccer Academy'.

Terkait pembinaan usia awal pencapaian prestasi itu, tim 'Matador Soccer Academy' telah mengenyam beberapa hasil mengesankan. Antara lain, peringkat ketiga turnamen U12 'GMSB Cup IV', dan juara pertama turnamen 'Piala Pangkoharnudnas', di Halim. Kedua turnamen tersebut dihelat Januari 2014.

Pencapaian prestasi dari tim 'Matador Soccer Academy' inilah yang membuat Heru Pujihartono kembali bersemangat untuk tetap mengembangkan JMFC.

MARKUBAN MATADOR

Penyandang Dan-1 karateka ini sempat berencana membubarkan JMFC karena kekecewaannya atas tindakan tim Task Force dan Panpel Musprov PSSI DKI Jaya yang meragukan 'legalitas' tim Markuban Matador FC.

"Markuban Matador FC sudah ikut kompetisi Divisi I Liga Indonesia PSSI, Juli 2013. Matador sebagai klub induk juga sudah didaftarkan menjadi anggota PSSI sejak 2010. Disamping itu, proses administrasi dan surat menyurat terkait domisili Markuban Matador FC juga terang benderang," papar Heru.

Menjelang Musprov PSSI DKI yang digelar 14 Desember 2013 itu, Heru sendiri tidak diberikan keterangan terkait domisili timnya, dan juga tak diundang untuk menghadiri musprov.

"Saya hanya tahu dari media bahwa Markuban Matador tak dapat hak suara karena tidak bisa menunjukkan surat keterangan kepastian domisili," terang Heru.