Kubu Timnas U-19 Keluhkan Kondisi Lapangan Stadion Jatidiri
Performa Timnas Indonesia U-19 saat diimbangi PSIS Semarang 1-1, Jumat (14/2/2014) malam, memancing kritik.
TRIBUNNEWS.COM - Performa Timnas Indonesia U-19 saat diimbangi PSIS Semarang 1-1, Jumat (14/2/2014) malam, memancing kritik.
Pelatih kiper Indonesia U-19 Jarot Supriadi, menyebut buruknya rumput di Stadion Jatidiri, Semarang, membuat permainan anak asuhnya terhambat.
Komentar itu sebenarnya pernah dilontarkan ketika skuad Garuda Jaya pertama kali menjajal lapangan Jatidiri, Semarang, Kamis (13/2/14) pagi. Itu dilakukan untuk membiasakan diri sebelum laga.
Dalam latihan tersebut, Jarot dan pelatih Indra Sjafri menyoroti kondisi lapangan di Stadion Jatidiri yang baru direnovasi. Selain belum dihiasi garis putih pembatas, sejumlah titik tampak belum tertutup rumput. Sementara, di sisi lapangan juga terdapat garis dari semen yang membentuk persegi panjang dan tertutup rumput.
Jarot mengatakan, kondisi lapangan yang baru direnovasi itu memang masih belum layak untuk menggelar pertandingan, karena dirasa tidak rata dan kasar.
"Ya bisa dilihat sendiri. Masih kasar dan bergelombang. Tidak rata. Ini menghambat aliran bola bagi tim yang memainkan bola pendek menyusur tanah," tutur Jarot.
Itu membuat permainan Indonesia U-19 tidak keluar sepenuhnya. Mereka harus puas bermain 1-1. Indonesia U-19 unggul lebih dulu lewat tembakan jarak dekat Ilham Udin Armaiyn, memanfaatkan umpan silang Muchlis Hadi Ning Syaifulloh di menit ke-62.
Gol balasan lahir empat menit kemudian, melalui gol bunuh diri bek tengah Muhammad Sahrul Kurniawan. Berawal dari tendangan Heri Nur yang sukses dihalau kiper Awan Setho, bola bergulir ke sisi kanan pertahanan Indonesia U-19.
Fadly dengan cekatan mengejar bola yang kemudian melepaskan umpan silang. Sahrul yang bermaksud menghalau, justru membuat bola masuk ke gawang Awan. Ini merupakan hasil imbang pertama dalam lima pertandingan Tur Nusantara. (*)