Benny Dolo Tak Peduli Dianggap Pakai Taktik Parkir Bus
Benny tidak memungkiri tudingan telah memainkan taktik bertahan. Cara itu terpaksa dilakukan mengingat kualitas dan kondisi kebugaran anak asuhnya.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih kepala Persija Jakarta Benny Dolo tidak peduli dianggap memainkan taktik "parkir bus" saat menghadapi Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Kamis (8/5/2014). Sebab, strategi tersebut ternyata ampuh menahan imbang Maung Bandung tanpa gol di depan publiknya sendiri.
"Saya tidak mau ambil pusing apakah dibilang main parkir bus atau parkir kereta sekalipun. Yang pasti, kami memainkan taktik dan strategi sesuai dengan kondisi pemain dan target membawa pulang poin di laga tandang," tutur Benny Dolo yang dihubungi Harian Super Ball di Jakarta.
Pelatih 63 tahun itu tidak memungkiri tudingan telah memainkan taktik bertahan. Cara tersebut terpaksa dilakukan mengingat kualitas dan kondisi kebugaran anak asuhnya.
Persija kembali menerapkan skema yang sama saat menghadapi dengan Arema, pekan lalu. Pria yang akrab disapa Bendol itu menggunakan formasi 4-4-1-1, menempatkan Ivan Bosnjak sebagai penyerang tunggal disokong oleh Rohit Chand sebagai penyerang lubang.
Namun, pada parktiknya Rohit lebih sering ikut membantu pertahanan lini tengah bersama Egi Melgiansyah dan Amarzukih. Bek tengah Victor Pae kembali diplot di posisi sayap kanan disokong oleh pemain senior Ismed Sofyan.
Persija yang lebih banyak menunggu serangan Persib di daerah pertahanan dan hanya sesekali melakukan serangan balik. Kreasi serangan anak-anak Macan Kemayoran kerap patah di tengah.
Sebaliknya tuan rumah lebih mendominasi serangan agresif dari sektor sayap mengingat permainan rapat Macan Kemayoran di lini tengah.
"Kami tidak bisa memainkan terbuka melawan tim yang punya pemain bagus dalam menyerang. Taktik yang diterapkan pelatih tergantung dengan kondisi tim itu sendiri," ujar Bendol.
Pelatih Persib Bandung Djajang Nurjaman telah menduga Persija akan menampilkan permainan bertahan. Namun, ia menyayangkan sikap anak-anak Jakarta yang kerap mengeluhkan aksi teror dari suporter dan permainan keras Persib.
"Saya tidak bisa menyalahkan strategi tim lawan. Tapi, banyak kejadian-kejadian menunda pertandingan yang memprovokasi pemain dan penonton. Dan, kami ikut terpancing," terang Djajang.
Selanjutnya, kedua tim bakal menghadapi Ajax Amsterdam saat jeda kompetisi. Persija bakal meladeni Ajax pada Minggu (11/5/2014), sedangkan Firman Utina dkk bakal menjajal tim asuhan Frank de Boer, Rabu (14/5/2014).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.