M Kusnaeni: Akli Fairus Meninggal Tragis di Lapangan Mana Peran Asosiasi Pemain
Mohamad Kusnaeni meminta kepada asosiasi pemain untuk belajar dari kasus meninggalnya penyerang Persiraja Banda Aceh Akli Fairus
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni meminta kepada asosiasi pemain untuk belajar dari kasus meninggalnya penyerang Persiraja Banda Aceh, Akli Fairus.
Ini dilakukan supaya kejadian seperti ini tidak terulang kembali di kemudian hari.Kusnaeni mempertanyakan di mana peran asosiasi pemain dalam memberikan pemahaman mengenai kode etik sepakbola. Walaupun bertemu sebagai lawan di lapangan, namun pemain dari kedua kesebelasan sama-sama sebagai manusia yang mencari nafkah melalui sepak bola.
“Asosiasi pemain memberikan pemahaman kepada pemain mengenai tanggung jawab profesi. Jangan muncul hanya saat kongres PSSI. Mereka harus berperan aktif,” tuturnya saat dihubungi Jumat (23/5/2014).
Akli Fairuz meninggal dunia setelah perut striker Persiraja Banda Aceh itu terkena terjangan kakinya dalam laga kedua tim di Divisi Utama Liga Indonesia, 10 Mei lalu. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah menyidangkan kasus tersebut pada Kamis kemarin.
Menurut Ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan, Agus bisa saja terkena hukuman. Sebab, ketika berhadapan dengan Akli, dia melakukan gerakan yang tidak lazim dilakukan oleh seorang kiper.
“Peristiwa harus ditindaklanjuti supaya tidak terjadi lagi. Ini bukan suatu kesengajaan. Namun, pemain harus memahami kode etik bermain bola. Sama-sama mencari nafkah, jadi jangan ada niat untuk mencelakai lawan,” katanya.
Di Indonesia terdapat dua asosiasi pemain, pertama Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pemain Sepak Bola Nasional Indonesia (APSNI). PSSI sebagai federasi sepak bola hanya mengakui APSNI sebagai asosiasi pemain yang resmi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.