Prancis Terima Kritik Bertubi-tubi: Peforma Frank Ribey Cs Jauh dari Harapan
hasil seri 0-0 melawan Uruguay tak membuat kubu Prancis dianggap memiliki keberuntungan yang sama. Performa Franck Ribery jauh dari harapan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Empat tahun lalu, Prancis mengawali turnamen di Jerman dengan hasil skor 0-0 melawan Swiss. Tapi, mereka berhasil mencapai final Piala Dunia 2006.
Kali ini, hasil seri 0-0 melawan Uruguay tak membuat kubu Prancis dianggap memiliki keberuntungan yang sama. Performa Franck Ribery jauh dari harapan sebagai mantan jawara dunia.
Tentu menjelang duel kedua di Grup A melawan Meksiko, Kamis (17/6/2014), kubu Les Blues mencoba menjaga kepercayaan diri setelah menerima kritikan bertubi-tubi. Dalam jumpa pers, gelandang Abou Diaby menyebut kualitas permainan Prancis akan berkembang.
"Para gelandang melakukan kerja sama yang baik dalam bertahan, tapi kami harus meningkatkan kualitas barisan depan," ujar pria yang kemampuannya diperbandingkan dengan Patrick Vieira.
Melihat cara Meksiko bermain melawan Afrika Selatan, wajar bila muncul kegetiran di kubu Prancis. Gelombang tekanan dan serangan balik yang cepat Meksiko akan membuat gelandang-gelandang Prancis ragu-ragu aktif membantu serangan.
"Kami berharap bisa mendapat tiga poin dari Prancis karena sebelum Piala Dunia Meksiko sangat bersiap menghadapi tim-tim besar. Kami sangat percaya mampu melakukannya," kata Rafael Benitez, si pencetak gol ke gawang Afsel.
Situasi di Grup A memang membuat laga kedua grup ini berlangsung ketat. Keempat tim sama-sama mengumpulkan sebiji poin di partai pembuka. Tuan rumah Afrika Selatan, yang akan bersua Uruguay, Rabu (16/6/2014), pasti mencoba memanfaatkan kebisingan di Stadion Loftus Versfeld, Pretoria.
Hanya, Uruguay, yang menunjukkan permainan berani ketika melawan Prancis, bukan lawan yang mudah diintimidasi. Serangan bola-bola panjang usai pemain Afsel kehilangan bola akan membuat Diego Forlan bak momok bagi pertahanan Bafana Bafana.
"Pertahanan kami cukup baik, tapi ketika menyerang kami perlu lebih efektif. Di pertandingan berikut, kami harus lebih agresif," begitu janji Forlan memandang duel di Pretoria.
Tentu saja tuan rumah sadar makna kemenangan di laga kedua Grup A. Mereka ingin segera memastikan laju ke babak berikut dengan menekuk Uruguay.
"Bangsa kami akan sangat bangga bila Afrika Selatan melaju ke babak kedua. Uruguay akan kerepotan bila kami bermain seperti melawan Meksiko," kata Siphiwe Tshabalala, pencetak gol Bafana Bafana di laga pembuka kejuaraan.
Simak juga komentar bek tengah Bongani Khumalo, "Diego Forlan memang pemain berkelas. Namun, kami semua ingin menguji diri sendiri melawan pesepak bola terbaik dunia."
Setelah mengaku timnya dihinggapi rasa gugup ketika memulai Piala Dunia 2010, Khumalo yakin Bafana Bafana akan berhasil menunjukkan kemampuan terbaik dan membuat Uruguay menderita. Ambisi besar dan kesadaran akan pentingnya tiga poin di laga kedua grup membuka lebar pintu hadirnya kartu kuning, bahkan merah.