Lima Hal yang Bikin Brasil Wajib Ketar-ketir Menghadapi Kroasia
Mayoritas pecinta sepak bola di seluruh dunia memrediksikan Tim Samba mampu menundukan Kroasia. Namun, ada lima hal yang bisa membalikkan prediksi ini
Penulis: Abraham Utama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews, Abraham Utama
TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO - Pada pertandingan pembuka Piala Dunia 2014, tuan rumah Brasil akan berhadapan dengan Kroasia.
Mayoritas pecinta sepak bola di seluruh dunia memrediksikan Tim Samba mampu menundukan Kroasia. Namun, ada lima hal yang bisa membalikkan prediksi ini.
Luka Modric dan Ivan Rakitic
Kedua gelandang Kroasia ini lebih baik dibandingkan dengan pemain tengah Brasil. Mereka memiliki musim yang mengesankan bersama timnya masing-masing. Modric berhasil mengantarkan Real Madrid ke partai final Liga Champions. Sementara itu, Rakitic menjadi pemain kunci yang membawa Sevilla berlaga di final Liga Europa.
Kondisi berbeda dialami mayoritas gelandang Brasil. Dua jangkar utama Tim Samba, Luiz Gustavo dan Paulinho, mengakhiri musim 2013-2014 dengan penampilan yang biasa saja.
Statistik Berpihak ke Kroasia
Brasil sulit mengalahkan Serbia sedangkan Kroasia dengan mudah menundukkan negara tetangga mereka itu Kroasia menundukkan Serbia 2-0 Maret 2013 lalu.
Laga tersebut menjadi pertandingan terbaik mereka dalam kurun satu tahun terakhir meskipun akhirnya performa mereka sempat menurun. Pada pertemuan terakhir kedua tim September tahun lalu, Kroasia dan Serbia bermain imbang 1-1. Hasil ini memastikan Serbia gagal lolos ke Brasil Juni ini.
Lain lagi dengan Brasil. Pada laga uji coba melawan Serbia awal bulan ini, mereka dengan susah payah mengalahkan Serbia. Bahkan, pendukung Brasil mengolok-olok pemain Brasil sebelum Fred mencetak satu-satunya gol pada menit ke-58.
Serangan Balik Mematikan Kroasia
Kroasia punya senjata mematikan melalui sayap yang bisa menyulitkan Brasil. Dua bek sayap Brasil, Dani Alves dan Marcelo, kerap maju terlalu jauh saat membangun serangan. Mereka meninggalkan ruang kosong yang bisa dimanfaatkan bek sayap Kroasia, Dario Srna dan Danijel Pranjic.
Dalam skema serangan balik yang digunakan pelatih Kroasia Nico Kovac, dua pemain Kroasia ini bisa dengan nyaman mengirimkan umpan silang ke kotak penalti Brasil.
Faktor Julio Cesar
Julio Cesar tidak dalam performa terbaiknya setelah dibuang Queen Park Rangers (QPR). Pelatih QPR Harry Redknapp menjual bekas kiper Inter Milan ini ke Toronto FC Februari lalu. Dalam tujuh penampilan, Cesar kebobolan sembilan kali dan hanya mampu menghasilkan dua cleen sheet.
Eduardo da Silva
Eduardo da Silva akan terpacu membobol gawang negara kelahirannya
Pemain berusia 31 tahun ini lahir dan menghabiskan usia remajanya di Brasil. Namun, sejak berkarier di Dinamo Zagreb, Eduardo tak lagi pernah kembali ke Brasil dan memutuskan mengganti kewarganegaraannya. Menjelang laga kedua tim, Eduardo mengatakan akan menyanyikan kedua lagu kebangsaan di awal pertandingan.
Bekas penyerang Arsenal ini mempunyai karier internasional yang baik. Setelah menjalani debut satu dekade lalu, ia mencetak 29 gol dalam 63 penampilannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.