Raja Isa: Kegagalan Spanyol karena Del Bosque Tidak Lakukan Regenerasi
Vicente Del Bosque dianggap masih percaya dengan pemain-pemain 'tua' yang dianggap lebih berpengalaman.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kekalahan Spanyol 0-2 dari Chile pada laga kedua babak penyisihan Grup B tanggal 19 Juni 2014 dinilai oleh mantan pelatih Persijap Jepara, Raja Isa karena pelatih Del Bosque tidak melakukan perombakan pemain. Jangan lagi menggunakan generasi 'tua'.
Del Bosque dianggap masih percaya dengan pemain-pemain 'tua' yang dianggap lebih berpengalaman.
"Seharusnya pelatih Del Bosque melakukan perubahan generasi atau kombinasi pemain muda dan senior seperti yang dilakukan Jerman," kata Raja Isa kepada Harian Super Ball, Kamis (19/6/2014).
Menurut Raja Isa, Del Bosque terlalu percaya dengan nama besar pemain besar, seperti Xavi, David Villa, Casillas, Iniesta, Xabi Alonso, dan Pique. Padahal di Spanyol begitu banyak pemain-pemain muda yang bisa diandalkan.
"Jika Del Bosque mengikuti cara Jerman, tentu tidak bernasib seperti ini. Gagal di putaran penyisihan dan tidak bisa mempertahankan gelar juara bertahan," ucap Raja Isa.
Raja Isa menambahkan, Jerman sukses menang telak 4-0 atas Portugal, karena mengkombinasikan pemain tua dan muda.
"Pemain senior seperti Klose, Podolski dan lain-lain mengisi kekurangan pemain-pemain muda di Jerman. Dan pemain muda mengandalkan kecepatan dan fisik untuk berkolaborasi dengan pemain senior. Saling isi itulah yang membuat mereka sukses mengalahkan Portugal. Bahkan kemungkinan Jerman bisa lolos ke babak final," terang Raja Isa.
Menurut mantan pelatih Timnas Malaysia itu, kemenangan Chile atas Spanyol menunjukan bahwa tim-tim yang tidak dijagokan malah banyak melakukan kejutan.
"Pada Piala Dunia kali ini, tim-tim yang tidak diunggulkan jangan dianggap remeh. Chile sudah membuktikannya. Korea juga berhasil menahan imbang 1-1 atas Rusia," jelas Raja Isa.
Raja Isa menambahkan, kasus tumbangnya Spanyol harus menjadi perhatian tim-tim besar lain yang dijagokan menjadi juara.
"Para pelatih tim besar, seperti Belanda, Perancis, Argentina, Brasil dan lainnya jangan meremehkan tim kecil. Karena bisa menjadi bumerang yang membahayakan dan terlempar dari putaran grup, seperti Spanyol," papar Raja Isa.