Sanchez Janji Hadang Neymar
Tak ada yang menyangkal, secara statistik Brasil menjadi satu di antara tim yang mampu tampil superior di fase grup.
Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM - Tak ada yang menyangkal, secara statistik Brasil menjadi satu di antara tim yang mampu tampil superior di fase grup.
Sayang, itu bukan jaminan mereka bisa dengan mudah melewati hadangan Cile, pada babak 16 besar putaran final Piala Dunia 2014, di Estádio Mineirão, Belo Horizonte, Sabtu (28/6) malam ini.
Lihat saja komentar Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari, yang dirilis Sambafoot.com, kemarin. Ia menyatakan, kali ini timnya justru berada dalam tekanan, karena corak permainan mereka sudah sangat dipahami kubu lawan.
Kuncinya saat ini adalah menguasai bola, dan bermain konsisten sepanjang pertandingan. Cile bukan lawan mudah, dan kami justru khawatir dengan apa yang akan mereka sajikan di depan kami.
Satu hal, kami butuh dorongan dari barisan supporter dan rakyat Brasil. Saya prediksi, kami akan bekerja sangat keras. Selalu susah bersua tim dari Amerika Selatan,” beber Scolari.
Ucapan mantan Arsitek Chelsea dan timnas Portugal tersebut bisa saja benar. Pasalnya, pertemuan kedua tim bisa dibilang tak ada lagi sisi kerahasiaan. Bahkan, beberapa pemain andalan mereka sudah terbiasa bertemu.
Komposisi pemain inti yang dimiliki keduanya juga mengungkapkan ada pemain yang justru satu klub, seperti Dani Alves dan Neymar di kubu tuan rumah, serta Alexis Sanchez, di kubu Cile, yang sama-sama menjadi penggawa tim asal La Liga, Barcelona.
Begitu juga dengan dua andalan Cile yang berkarier di Premier League Inggris, Jean Beausejour (Wigan Athletic) dan Gary Medel.
Keduanya dipastikan sudah saling bertempur dengan beberapa persona tuan rumah seperti gelandang Fernandinho (Man City), Oscar, Willian dan Ramires (Chelsea) dan Paulinho (Tottenham Hotspur).
Kami justru senang bertemu Brasil. Itu berarti tak ada lagi yang bisa kami lakukan kecuali bekerja keras. Karena saya yakin, kedua tim sudah saling mengenal satu sama lain. Apalagi kami sudah bertemu dua kali dalam rentang setahun lalu,” kata Gary Medel, gelandang Cile.
Kapten sekaligus tukang gedor Cile, Alexis Sanchez juga berujar hamper sama dengan Medel. Namun pemain asal Barcelona tersebut menekankan kalau dirinya akan ikut menahan kinerja rekan kerjanya di klub, Neymar.
Itu artinya, posisi Sanchez akan sedikit ke belakang, sehingga memberikan ruang bebas pada Eduardo Vargas, untuk berkreasi.
Saya tahu apa yang harus kukerjakan. Neymar sangat bagus, dan dia sudah menunjukkan itu di fase grup. Saya tak mungkin sendiri di depan, dan lebih baik turun untuk ikut menjaga area pertahanan. Sepertinya saya akan bertemu langsung dengan Neymar,” ucap Sanchez.
Secara taktis, kemungkinan duel duo La Liga tersebut memang bisa terjadi. Maklum, Pelatih Cile, Jorge Sampaoli cenderung memainkan Sanchez di sisi kanan.
Itu berarti pemain berusia 25 tahun itu memang akan bertemu dengan Neymar, yang dianggap Luiz Felipe Scolari, justru lebih nyaman ketika menyisir sisi kanan pertahanan lawan.
Alexis pemain sangat berbakat dan dia punya kelas. Senang rasanya bertemua teman setim di lapangan, dan turnamen sebesar ini. Sudah pasti kami berdua akan memberikan tontonan menarik,” kata Neymar.
Seperti dirilis GloboEsporte.com, kemarin, Neymar mengakui para pemain Cile memiliki kombinasi yang membahayakan, yakni puya kecepatan dan pengalaman. Jangan lupa, Cile adalah satu di antara tim kuat yang muncul dalam beberapa tahun terakhir.
Mereka punya sederet pemain dengan kualitas permainan tinggi, plus kecepatan yang di atas rata-rata, plus kualitas fisik yang bagus. Kelas mereka jelas berbeda sekarang dibanding tahun lalu,” bebernya.
Pertarungan ketajaman antara Neymar dan Alexis Sanchez memang menjadi cerita tersendiri. Maklum, sepanjang musim lalu, Neymar mengumpulkan 15 gol dalam 41 partai. sementara Sanchez mengoleksi 21 gol dan 15 asis dalam 54 laga.
Pelatih Cile, Jorge Sampaoli mengakui, sosok Alexis Sanchez adalah kunci timnya untuk melangkah ke babak 16 besar.
Namun, ia memastikan kalau tak hanya Sanchez yang akan member ancaman besar, melainkan deretan pemain seperti Arturo Vidal, Eduardo Vargas, Charles Aránguiz, Marcelo Díaz, José Pedro Fuenzalida sampai Jorge Valdivia.
Ancaman Cile juga menjadi perhatian mantan pelatih Brasil, Carlos Alberto Parreira. Pelatih timnas Afrika Selatan pada perhelatan Piala Dunia 2010 ini mengatakan, Brasil wajib menghormati lawannya, jika tak ingin terjerembab dan menjadi penonton lebih awal.
Ia menyatakan, kunci kewaspadaan terhadap Cile adalah awal bagus yang sudah dilakukan Alexis Sanchez dkk di Brasil 2014.
Sekali lagi, fans harus khawatir dengan apa yang kami perlihatkan, terutama saat bersua Meksiko. Corak permainan Cile dan Meksiko hamper sama, yakni kombinasi kekuatan dan kengototan sepanjang pertandingan. Itu artinya, Brasil harus punya alternative strategi,” jelas Parreira.