Klaas-Jan Huntelaar Sempat Trauma Jadi Eksekutor Penalti
Penyerang Belanda, Klass-Jan Huntelaar, menjadi penentu kemenangan 2-1 atas Meksiko dalam pertandingan babak 16 besar
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, FORTALEZA – Penyerang Belanda, Klass-Jan Huntelaar, menjadi penentu kemenangan 2-1 atas Meksiko dalam pertandingan babak 16 besar di Estadion Castelao, Fortaleza, Minggu, (29/6/2014).
Sebuah gol melalui tendangan penalti beberapa menit jelang laga berakhir membuat De Oranje meraih satu tiket ke babak perempatfinal. Namun, sebelum ditunjuk sebagai eksekutor penyerang berusia 30 tahun tersebut sempat khawatir.
Kekhawatiran penyerang Schalke tersebut dikarenakan dia telah gagal memasukkan bola sebanyak empat kali dalam lima kesempatan tendangan penalti. Dia pun sempat khawatir akan kembali gagal.
“Saya tidak mempunyai nyali untuk menendang bola dari titik putih,” tutur Huntelaar seperti dilansir NIS.
Wasit Pedro Proenca menunjuk titik putih setelah Arjen Robben dilanggar di area terlarang oleh pemain Meksiko.
“Arjen memberikan bola dan berbicara ‘kamu mau mengambilnya’. Saya berpikir kembali, karena saya gagal di kesempatan terakhir,” tuturnya.
Namun, Huntelaar akhirnya mengambil eksekusi tendangan penalti. Eksekusi sempurna dilakukan untuk menaklukkan penjaga gawang Meksiko, Guillermo Ochoa, yang di akhir laga mendapatkan penghargaan sebagai man of the match.
“Adrenalin saya bergejolak. Ini adalah obat terbaik (mengatasi trauma gagal menendang penalti),” kata Huntelaar.
Di pertandingan tersebut, Meksiko sempat unggul pada menit 48 melalui Giovanni Dos Santos. Dua menit jelang masa injury time, gelandang Wesley Sneijder menyamakan kedudukan menjadi 1-1. (Glery Lazuardi)