Prediksi Argentina vs Swiss
Dengan absennya Sergio Aguero karena cedera kaki kiri, juara grup F ini sekarang berharap pada taji Ezequiel Lavezzi
Penulis: Deny Budiman
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, SAO PAULO - ARGENTINA kini sedang mencari sosok pencetak gol selain Lionel Messi. Berkaca dari laga di penyisihan grup, tim Tango kentara sangat bergantung pada aksi Messi. Mereka berharap bisa menemukan cara lain untuk mencetak gol, tanpa harus lewat Messi, saat melawan Swiss di babak 16 besar Piala Dunia 2014 di di Arena Corinthians, Sao Paulo, Selasa (1/7) malam.
Messi meloloskan Argentina dari jerat grup F. Ia mencetak empat gol, dari enam gol La Albiceleste. Dua gol Argentina lain lahir dari bunuh diri pemain lawan, dan dari bek kiri Marcos Rojo.
Dengan absennya Sergio Aguero karena cedera kaki kiri, juara grup F ini sekarang berharap pada taji Ezequiel Lavezzi. Penyerang Paris Saint-Germain ini diharapkan tak sekadar jadi "pelayan" Messi, namun juga bisa menyumbangkan gol.
Asisten Pelatih Argentina, Claudio Gugnali yakin Lavezzi bisa menjawab tantangan tersebut."Ia pemain yang sangat kuat, dan dalam performa terbaik saat ini," kata Gugnali. "Ia menyelesaikan musim di klub dengan sangat baik. Saya yakin ia akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya."
Lavezzi memang seorang pemain dengan daya jelajah yang tinggi. Ia biasanya beroperasi di area sayap, tapi kerap juga turun membantu para gelandang beroperasi.
Saat mengganti Aguero yang cedera ketika melawan Nigeria, ia tampil cukup menjanjikan, dan memberi asis untuk terciptanya gol Marcos Rojo yang membuat Argentina mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 3-2.
Masuknya Lavezzi membuat Pelatih Argentina, Alejandro Sabella punya dua opsi dalam penerapan formasi, yaitu 4-3-3 atau 4-4-2. Apabila bermain dalam formasi 4-4-2, maka Lavezzi ditempatkan di gelandang sayap kanan, sementara Angel Di Maria di sisi kiri. Sementara, Lionel Messi akan berduet dengan Gonzalo Higuain.
Skema permainan tim Tango telah dipersiapkan di Porto Alegre pada pekan lalu. Perubahan hanya terjadi di lini depan, sementara di sektor lainnya kemungkinan tidak jauh berbeda dibandingkan fase gurup.
"Sebagai penyerang, Lavezzi juga punya kemampuan dalam bertahan. Dia menjadi orang pertama yang menghentikan laju bola ketika lawan melakukan serangan," tutur Gugnali.
Namun, perhatian terbesar pelatih Argentina, Alejandro Sabella tak lain adalah pada lini pertahanan. Gawang Sergio Romero telah kebobolan tiga kali selama fase grup. Dua gol dicetak penyerang Nigeria, Ahmed Musa saat takluk 2-3 di partai terakhir.
"Lini pertahanan telah melakukan pekerjaan yang besar, tetapi kami harus mempelajari tentang bagaimana cara memperbaikinya. Jika melakukan kesalahan seperti itu pada babak 16 besar, maka Anda akan dihukum," tutur Sabella.
Ya, jika tak segera dibenahi, maka lini pertahanan Argentina berpotensi jadi mangsa empuk oleh pemain bintang Swiss, Xherdan Shaqiri. Penyerang Bayern Muenchen ini sedang dalam performa terbaik setelah mencetak hattrick ke gawang Honduras untuk meloloskan Schweizer Nati ke 16 besar.
"Swiss punya pemain sayap yang sama-sama cepat, dan dinamis. Biasanya mereka memulai penyerangan dari sektor sayap. Itu yang harus kita waspadai," kata Sabella lagi.
Gelandang bertahan tim Tango, Javier Mascherano pun mengendus bahaya dari Shaqiri yang digadang-gadang sebagai "The Alpine Messi" ini. "Swiss secara keseluruhan adalah tim yang bagus dengan jejeran pemain top. Xherdan Shaqiri dan Haris Seferovic berada dalam bentuk permainan terbaik. Kami harus hati-hati," kata Mascherano.