Asti Ananta: Lega, Akhirnya Jerman Lolos
"Sejak awal aku memang ada feeling kalau Jerman bakal mampu melangkah ke tahap-tahap selanjutnya," ujar Asti.
Penulis: Celestinus Trias Handoyo Putro
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Susah payah menggempur pertahanan Perancis yang sangat kuat, tim Panser Jerman akhirnya mampu mengandaskan impian Perancis untuk melaju ke babak semifinal.
"Sejak awal aku memang ada feeling kalau Jerman bakal mampu melangkah ke tahap-tahap selanjutnya. Namun, kemenangan yang diperoleh Jerman kemarin bukan hal yang mudah. Dari sekian serangan dan kesempatan untuk membuat gol ternyata tidak memberikan hasil yang baik. Bahkan, Jerman juga tampaknya agak keteteran oleh serangan Perancis. Perancis memang bukan lawan yang enteng. Mereka juga punya kemampuan sepak bola yang baik, karena merupakan salah satu kekuatan sepak bola di Eropa juga," kata Asti.
Asti melihat, Jerman dan Perancis memiliki kekuatan yang sama. Baik saat menyerang maupun saat bertahan. Jadi, pertandingan dua tim besar ini butuh faktor keberutungan.
"Kalau main sudah bagus, menyerangnya bagus, bertahannya kuat, sudah pasti butuh faktor luck juga. Artinya, segala peluang atau kesempatan membuat gol nggak selamanya mulus. Benzema yang sudah tinggal menendang dan membuat gol, tendangannya masih bisa ditepis. Jerman yang punya beberapa peluang dari Mueller juga gagal. Memang tidak akan selamanya mulus. Sedikit keberuntungan juga dibutuhkan. Tapi, mainnya memang harus dengan kerjasama tim yang baik juga," ujar Asti.
Lolos ke semifinal, Jerman akan menghadapi lawan yang makin berat, yaitu tuan rumah Brasil. Bagi Asti, hal ini adalah ujian berat buat Jerman. Karena, dukungann suporter tuan rumah akan memberikan semangat yang lebih besar.
"Ini yang agak susah, karena aku juga mendukung Brasil. Jerman pasti akan main mati-matian. Mereka tentu akan memberikan permainan yang terbaik. Jerman nggak akan memberikan kesempatan pada Neymar dan kawan-kawan mengacak-acak pertahanan. Jerman sudah pasti akan melakukan gempuran dengan permainan yang militan. intinya Jerman pasti sangat ingin mengandaskan keinginan tuan rumah menjadi juara di negaranya sendiri. Permainan ketat. Bisa ada perpanjangan waktu, bahkan adu penalti," kata Asti.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.