Brasil versus Belanda: Demi Prestasi di Rusia 2018
Salah jika pelatih tim nasional Belanda, Louis Van Gaal, menilai perebutan gelar juara ketiga tidak perlu.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM - Salah jika pelatih tim nasional Belanda, Louis Van Gaal, menilai perebutan gelar juara ketiga tidak perlu. Prestasi Belanda pada Piala Dunia 2018 akan sangat ditentukan, jika mereka mampu meraih kemenangan atas Brasil di Estádio Nacional Mané Garrincha, Brasília, Minggu (13/7) dini hari.
Terdapat fakta menarik mengenai perebutan gelar juara ketiga di Piala Dunia. Tercatat sejak Piala Dunia 1990, prestasi dua tim yang kandas di babak semifinal pada Piala Dunia selanjutnya bisa diprediksi pada laga ini.
Inggris yang menjadi juara keempat Piala Dunia 1990 gagal lolos ke Amerika Serikat empat tahun berselang. Belanda juga pernah mengalaminya pada 2002. Menjadi juara keempat setelah kalah dari Kroasia pada 1998, Belanda justru gagal mendapat tiket tampil di Jepang-Korea Selatan.
Situasi yang dialami Inggris pada 1994 dan Belanda pada 2002 tidak terjadi hingga Piala Dunia 2014. Dua kali terjadi juara keempat terhenti pada babak fase grup Piala Dunia berikutnya, seperti yang dialami oleh Bulgaria (1994/1998), Kroasia (1998/2002) dan Korea Selatan (2002/2006).
Pengecualian adalah Turki yang menjadi juara ketiga pada 2002, namun tidak lolos ke Piala Dunia 2006 di Jerman.
Prestasi tim yang tersisih pada babak semifinal Piala Dunia sebelumnya membaik sejak Piala Dunia 2010. Portugal yang menjadi juara keempat pada 2006 berhasil melaju ke babak 16 besar.
Begitu juga yang dialami Uruguay pada tahun ini setelah menjadi juara keempat di Afrika Selatan. Mengacu pada sejumlah fakta itu, jika Brasil dan Belanda ingin memperoleh prestasi yang bagus pada Piala Dunia 2018 di Rusia, kedua tim harus menjadi juara ketiga pada tahun ini.
Bagi Brasil, laga perebutan gelar juara ketiga lebih dari sekadar itu. Bagi mereka ini adalah kesempatan untuk menjawab kekecewaan publik sendiri setelah kalah telak 1-7 dari Jerman pada babak semifinal.
Kapten Brasil, Thiago Silva, mengatakan kekalahan dari Jerman terasa begitu pahit. Karena itu, ia meminta dukungan penuh suporter ketika menghadapi Belanda pada perebutan gelar juara ketiga.
"Saya jamin kami akan memainkan laga Sabtu nanti (Minggu dini hari waktu Indonesia - red) seperti babak final Piala Dunia," kata Silva dilansir laman resmi CBF.
Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari, paham kekalahan telak dari Jerman membuat kariernya berada di ujung tanduk. Pascakekalahan itu Scolari menuai kritik pedas. Harian lokal, O Dia, bahkan memasang judul yang ofensif pada foto Scolari ketika melawan Jerman.
Scolari yang mengantarkan Brasil menjuarai Piala Dunia 2002 sendiri mengatakan masa depannya baru akan dibahas oleh CBF setelah laga perebutan gelar juara ketiga.
"Saya tahu laga ini merupakan mimpi yang lebih kecil dari yang kita semua inginkan, namun kami harus menghormati seragam tim nasional," kata mantan pelatih Chelsea tersebut dilansir oleh AFP.
Perebutan gelar juara ketiga Piala Dunia bukan hal baru bagi Brasil. Laga melawan Belanda akan menjadi yang keempat kalinya bagi tim Samba. Mereka pernah mengalahkan Italia pada 1978, kalah dari Polandia pada 1974, dan menang 4-2 atas Swedia pada 1938.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.