Brasil versus Belanda: Demi Prestasi di Rusia 2018
Salah jika pelatih tim nasional Belanda, Louis Van Gaal, menilai perebutan gelar juara ketiga tidak perlu.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Rachmat Hidayat
Sedangkan bagi Belanda ini akan menjadi laga kedua mereka. Satu-satunya laga perebutan gelar juara ketiga yang pernah mereka alami sebelumnya adalah ketika kalah dari Kroasia pada 1998.
Sejarah menuntun Brasil untuk meraih kemenangan. Meski masih tanpa penyerang bintang, Neymar, sejarah itu akan semakin maksimal karena Brasil bisa kembali memainkan bek Thiago Silva.
Pemain Paris Saint Germain itu bisa bermain setelah bebas dari larangan bermain akibat akumulasi kartu kuning. Kehadiran Thiago Silva dan David Luiz di jantung pertahanan membuka peluang Brasil untuk menang semakin besar.
"Brasil tidak memiliki gelandang, bek-bek seperti Dante dan David Luiz tidak pernah bekerja bersama," kata legenda Argentina, Maradona, soal alasan Brasil tumbang dari Jerman seperti dilansir ESPN.
Peluang Brasil lebih terbuka karena Belanda seolah memandang laga perebutan gelar juara ketiga sebagai formalitas. Salah satu pilar Belanda, Arjen Robben, mengaku hanya tertarik pada babak final Piala Dunia daripada menjalani laga ini.
Pelatih Belanda, Louis Van Gaal, secara terang-terangan mengkritik laga ini. Sang Meneer mengatakan laga ini tidak perlu diselenggarakan. Pria yang musim depan melatih Manchester United itu mengatakan sudah 10 tahun dia mengatakan hal serupa.
"Sungguh tidak adil karena Anda hanya memiliki waktu kurang dari sehari untuk memulihkan kondisi. Namun yang terburuk adalah peluang Anda menelan dua kekalahan beruntun. Setelah turnamen pun, meski tampil bagus, Anda akan pulang sebagai pencundang hanya karena anda kalah pada dua laga terakhir," ujar mantan pelatih Bayern Muenchen dan Barcelona dilansir AFP.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.