TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persib Bandung datang ke Stadion GOR Haji Agus Salim, Padang, Jumat (15/8/2014), dengan misi menang untuk mengamankan posisi empat besar di klasemen sementara.

Selain itu, Persib ingin menebus kegagalan pada pertemuan pertama. Pada awal musim 2014, Firman Utina dan kawan-kawan takluk di Stadion Si Jalak Harupat dengan skor 2-1. Tentu saja, Maung Bandung tak mau tersandung kedua kali oleh tim yang sama.

Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, mengaku telah mempersiapkan timnya, termasuk mengevaluasi kinerja skuatnya setelah melawan Persija Jakarta.

"Kami mesti fokus dalam laga ini tapi tetap tampil lepas," kata Djanur, sapaan Djadjang, kemarin.

Ia mencoba menyingkirkan statistik pertemuan kedua tim yang kebetulan berpihak pada Semen Padang. Namun, Djanur mengharapkan tuah partai tandang Maung Bandung yang belum pernah kalah saat bermain di luar Bandung.

Sang arsitek tim mengharapkan tren positif itu berlanjut di Padang. Pangeran Biru ke Padang dengan skuat yang sedikit berbeda dari pada saat menantang Persija Jakarta. Ferdinand Sinaga yang absen lawan Persija diharapkan menjadi angin segar untuk mengoyak gawang Semen Padang.

Sayang, giliran Tony Sucipto yang tak bisa tampil karena akumulasi kartu kuning. Situasi ini membuat Djanur mengatur ulang strategi. Toh, dia yakin perubahan itu positif untuk memenangi laga.

Bila menang, Persib memangkas selisih perolehan nilai tim asuhan Jafri Sastra dari tiga menjadi satu. Sejauh ini, Pangeran Biru mengumpulkan 29 poin dari 15 laga.

"Motivasi jelas, kami berjuang mendekati Semen Padang dengan raihan tiga poin. Itu tekad kami," ujar Djanur.

Djanur mensyukuri jadwal partai di Stadion Haji Agus Salim digelar pada malam hari. Pasukannya pun terhindar dari cuaca panas. Namun, misi revans Persib tidak mudah. Musim ini, Semen Padang menjadi satu-satunya tim yang menaklukkan Persib di markas sendiri.

"Mereka tetap menjadi catatan kami. Di Bandung saja, bisa kalahkan kami apalagi di depan suporternya sendiri. Kami harus kerja keras demi meraih poin," ujar Djanur.

Ia menilai tim lawan dihuni sejumlah pemain hebat seperti Esteban Vizcarra, Osas Saha, Hendra Bayauw, dan Eka Ramdani.

Secara statistik, Semen Padang yang telah melakoni 17 laga tampil lebih beringas selama paruh kedua. Eka Ramdani dan kawan-kawan mengoleksi 16 poin dari maksimal 21 poin. Capaian itu hanya kurang satu poin dibandingkan raihan dari 10 partai selama putaran satu.

Semen Padang memenangi semua (tiga) laga kandang paruh kedua dengan mencetak tujuh gol dan sekali kebobolan. Djanur pun menilai Semen Padang sebagai satu di antara favorit untuk masuk empat besar. Tim asuhan Jafri Sastra memiliki motivasi tambahan karena hanya punya dua laga sisa setelah Persib.

Tri poin mendekatkan tim ini dengan babak delapan besar. Jika menang, Kabau Sirah mengoleksi 37 poin, terutama bisa menjauh dari Persija Jakarta yang memiliki 29 poin dengan jumlah partai yang sama. Itu sambil mengharapkan Persija bermain imbang apalagi kalah dari Pelita Bandung Raya (PBR).

Persija yang hanya memiliki dua laga setelah lawan PBR, maksimal mengantongi 36 poin. Sriwijaya yang menduduki posisi lima di klasemen hanya melewati poin 37 kalau mampu memenangi lima laga sisa. Semen menjamu skuat asuhan Djanur bermodal kemenangan atas saudara muda Persib, PBR.

Di kubu lawan, Jafri Sastra mengakui tak mudah mengulang sukses atas Persib. Meski memang atas PBR, ia menyatakan skuatnya belum tampil sempurna. "Melihat pertandingan terakhir lawan PBR, kami masih sering kehilangan Sentuhan permainan. Ini yang harus kami perbaiki," katanya.

Namun, ia mengharapkan tiga angka dari lawan kontra PBR itu meningkatkan percaya diri Eka Ramdani dan kawan-kawan. "Mudah-mudahan, saat lawan Persib, kami lebih berkembang," ujarnya. Kembali merebut tiga poin sangat penting bagi Semen Padang sebelum bertemu Persija pekan depan.