Brandao Bakal Kena Sanksi dari Klub Bastia Akibat Menanduk Motta
Manajemen klub Bastia sudah merilis pernyataan resmi terkait insiden penandukkan Brandao terhadap Thiago Motta
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Manajemen klub Bastia sudah merilis pernyataan resmi terkait insiden penandukkan Brandao terhadap Thiago Motta.
'Bastia mengutuk tegas gerakan dari striker Brandao terhadap Thiago Motta setelah peluit akhir pertandingan antara PSG dan Bastia. Sporting (Club Bastia) menurun kemungkinan tindakan lebih lanjut dalam hal ini. Kami meratapi perilaku yang sama tidak dapat diterima beberapa pemain yang selalu menghina dan memprovokasi lawan-lawan mereka,' bunyi pernyataan dari manajemen Bastia
Seperti diketahui, akibat menanduk Thiago Motta hingga berdarah, Brandao dianggap pengecut . Insiden itu terjadi seusai laga Paris Saint-Germain vs Bastia di Ligue 1, (16/8).
Seusai laga yang dimenangkan PSG dengan skor 2-0 atas Bastia, kamera CCTV menunjukkan Brandao menunggu Motta di lorong menuju ruang ganti. Saat Motta masuk, Brandao lantas menghampiri dan melayangkan tandukannya.
Wajah Motta berdarah terkena tandukan Brandao . Sontak, keributan pun terjadi. Motta berusaha mengejar Brandao, disusul beberapa pemain lain. Namun, striker asal Brasil itu sudah terlanjur kabur.
Kubu PSG pun mengutuk aksi Brandao menanduk Motta. Pun meminta pihak otoritas bertindak dengan menjatuhkan hukuman berat kepada Brandao. Ironisnya, kubu Bastia seolah tutup mata. Mereka menilai, aksi Brandao terjadi akibat aksi provokasi dari Motta. Bastia pun enggan menghukum Brandao.
Tak pelak, komentar itu pun mengundang kecaman. Termasuk dari agen Motta, Alessandro Canovi.
'Saya terkejut dengan beberapa pernyataan resmi yang dibuat oleh Bastia dan karyawannya. Yang lebih mengejutkan bahkan baik pemain maupun klub tidak meminta maaf kepada Thiago Motta atau PSG,' kecam Canovi.
'Saya pikir itu omong kosong dan sangat munafik untuk bertindak seolah-olah Thiago Motta telah memprovokasi (Brandao) untuk membenarkan fakta dia adalah korban dari serangan pengecut,' sambungnya.
Canovi lantas menambahkan, 'Saya juga sedih dengan kenyataan bahwa ada korban lain dalam cerita ini,. Para penonton, terutama penonton muda, yang telah menyaksikan adegan di televisi dan di jaringan sosial. Ini adalah tindakan terencana dan kekerasan yang saya menganggapnya sebagai penyerangan.'